SALURANSATU.COM – KPK menyebut hakim konstitusi Patrialis Akbar ditangkap di Mal Grand Indonesia (GI). Di lokasi itu, KPK juga mengamankan seorang wanita yang tengah bersama Patrialis.
Saat itu, Patrialis tengah berbelanja di mal itu. Selain Patrialis dan wanita itu, ada keluarga wanita itu yang berada di lokasi yang sama.
“Keluarga yang wanita. Keluarganya nggak ada kaitan sama sekali,” sebut Kabiro Humas KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Kamis (26/1/2017).
Namun Febri belum mengungkap siapa wanita itu serta profesinya. Sejauh ini wanita itu masih berstatus sebagai saksi.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat orang tersangka, yaitu Patrialis Akbar, Kamaludin, Basuki Hariman, dan Ng Feni. Dua nama pertama merupakan penerima suap, sedangkan dua nama lainnya merupakan pemberi suap.
KPK mengamankan uang USD 20 ribu dan SGD 200 ribu dari tangan Patrialis Akbar. Selain itu, KPK menyita dokumen pembukuan perusahaan, catatan-catatan dan aspek lain yang relevan dengan perkara, voucher pembelian mata uang asing, dan draf putusan perkara nomor 129/PUU-XIII/2015 yang merupakan nomor perkara uji materi UU Nomor 41 Tahun 2014.
Dalam kasus itu, Patrialis dan Kamaludin dijerat dengan Pasal 12 huruf c atau Pasal 11 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Kemudian terhadap Basuki dan Feni, KPK mengenakan Pasal 6 ayat 1 huruf a atau Pasal 13 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.