SALURANSATU.COM – Abdul Muin Hafiedz, Ketua Bidang Pendidikan PD Muhamadiyyah yang juga politisi Partai Amanat Nasional kota Bekasi menyatakan, dekadensi moral generasi muda saat ini adalah hal yang memprihatinkan. Gaya hidup di perkotaan yang ramai dengan tempat hiburan menjadi salah satu pemicu terkikisnya akhlakul karimah anak-anak muda. Oleh karena itu, ia menyatakan, salah satu jalan membentengi itu semua adalah pembekalan pendidikan agama sejak dini.
“Generasi muda saat ini harus tetap hati-hati dan waspada dengan keramaian dan modernisasi yang luar biasa di perkotaan. Dan ini adalah tantangan bagi kita. Salah satu jalan adalah dengan memberikan pendidikan agama dan akhlak agar generasi muda bisa berakhlakul karimah,” kata Abdul Muin saat ditemui di Ponpes An-Nuur, kota Bekasi, Sabtu (17/8) malam usai menghadiri acara Nariyahan Nusantara yang digelar PKB.
Di tengah arus globalisasi dan semakin canggihnya teknologi informasi, anak-anak, kata dia, banyak yang menjadi bingung membedakan mana yang benar dan salah. Bahkan, media sosial memicu kejahatan yang menyasar anak-anak sebagai korbannya. Abdul Muin tidak sependapat apabila anak dibatasi mengakses teknologi informasi, misalnya, lewat gadget. Tapi ia menyarankan adanya parenting. Peran orangtua melindungi dan membentengi anak dari hal-hal yang bisa merusak.
“Kita tidak bisa melarang, tapi di sini perlu parenting. Jika anak agamanya lemah, maka ia akan mudah terpengaruh. Jika anak fondasi agamanya kuat, ia tidak akan mudah terpengaruh. Di sinilah peran orangtua untuk membentengi, orangtua harus paham, agar anak juga tahu mana yang baik dan tidak baik,” imbuhnya.
Abdul Muin mengaku memang itulah tantangan saat ini. Namun ia berharap, dengan banyaknya Pondok Pesantren yang ada di kota Bekasi bisa mengimbangi dalam hal keagamaan bagi generasi muda. Oleh karena itu ia juga mengapresiasi Gelaran Nariyahan Nusantara yang digagas Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai salah satu bentuk upaya batiniyah membendung arus globalisasi yang mengepung generasi muda, utamanya.
“Inilah tantangan bagi kita semua. Ini PR bersama. Tapi alhamdulillah, dengan banyaknya Pondok Pesantren di Bekasi ini diharapkan bisa mengimbangi gaya hidup anak muda dengan kegiatan keagamaan.” tandasnya. (dns)