Moderat dan Mencerdaskan
Indeks

Serangan Terencana Israel Terhadap Jurnalis Gaza, Dunia Diminta Bela Kebebasan Pers

mega career expo

SALURANSATU.COM – Jakarta – Penjajah Israel kembali membunuh lima jurnalis di Gaza pada 10 Agustus 2025. Kelima jurnalis tersebut menjadi syahid setelah tenda jurnalis di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza Utara, dibom oleh tentara Israel. Korban adalah Anas Al-Sharif (koresponden Al-Jazeera), Muhammad Qreiqa (koresponden Al-Jazeera), Ibrahim Zahir (fotografer), Mu’min Aliwa (fotografer), dan Muhammad Nofal (asisten fotografer).

Penargetan langsung terhadap tenda jurnalis ini merupakan tindakan yang disengaja dan terencana. Dengan penambahan ini, total jurnalis yang dibunuh penjajah Israel di Jalur Gaza sejak genosida dimulai pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 304 orang, angka tertinggi sepanjang sejarah konflik, melampaui jumlah korban jurnalis pada Perang Dunia I dan II, Perang Vietnam, maupun Perang Afghanistan.

Serangan terhadap jurnalis dan institusi media adalah kejahatan perang yang bertujuan membungkam kebenaran serta menutupi jejak kejahatan genosida. Israel berupaya menutup pembantaian brutal yang telah dan akan terus terjadi di Gaza.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), melalui Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, menyampaikan duka cita mendalam sekaligus mengecam keras tindakan militer Israel. MUI menyebut penyerangan itu sebagai pelanggaran serius terhadap perlindungan jurnalis dan kebebasan pers.

Prof. Sudarnoto juga mengkritik tuduhan Israel yang menyebut wartawan Al-Jazeera sebagai teroris. “Tuduhan ini keji dan tidak masuk akal. Banyak organisasi HAM dan pers internasional telah mengutuk praktik pelabelan ini sebagai upaya mendiskreditkan jurnalis yang kritis terhadap narasi Israel,” ujarnya.

MUI menilai serangan terhadap jurnalis adalah upaya sistematis membungkam saksi mata dan menghalangi dokumentasi independen atas pelanggaran HAM dan penderitaan rakyat Gaza. “Tanpa jurnalis, kebisuan tumbuh dan impunitas semakin melebar,” tegas Prof. Sudarnoto.

Sebagai bentuk solidaritas, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) bersama MUI menyelenggarakan Diskusi Jurnalisme Kemanusiaan dan Konferensi Pers pada Kamis, 14 Agustus 2025 di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat. Acara ini mendorong jurnalis Indonesia dan dunia untuk lebih lantang mengecam kebrutalan Israel dan memperjuangkan perlindungan bagi jurnalis Palestina yang terus menjadi korban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *