SALURANSATU.COM – Jakarta – Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membatalkan alih fungsi Lapangan Sepak Bola Pilar Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjadi lapangan padel disambut gembira warga yang sejak awal menolak perubahan fungsi lapangan bersejarah tersebut.
Ketua RT 12 RW 02 di Kelurahan Kedoya Selatan, Dwi Setyo, mengungkapkan rasa syukur atas dibatalkannya kebijakan tersebut.
“Sebagai warga Kedoya Selatan yang merasakan main bola dari duduk di bangku SD, saya sangat bersyukur atas dibatalkannya alih fungsi Lapangan Bola Pilar Kedoya Selatan,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Dwi menyebut lapangan ini sudah menjadi ikon yang dikenal luas oleh masyarakat.
“Ini ikonik yang tersisa di Kedoya Selatan. Seharusnya bisa ditambahkan fasilitasnya, diperbaiki sarana yang sudah tidak layak sehingga lebih nyaman dipakai warga,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah tidak hanya mempertahankan, tetapi juga melakukan revitalisasi agar Lapangan Bola Pilar menjadi tempat pembinaan atlet muda berbakat.
“Bisa menghasilkan atlet sepak bola berprestasi yang mengharumkan nama Kedoya Selatan, Jakarta Barat,” pungkasnya.
DPRD DKI Usulkan Revitalisasi Lapangan Bola Pilar
Anggota DPRD DKI Jakarta, Yuda Permana, menyampaikan bahwa dalam rapat kerja Komisi E DPRD DKI Jakarta, pihaknya sudah mengusulkan revitalisasi Lapangan Bola Pilar ke Pemprov DKI.
“Di rapat Komisi E terakhir, kita mengusulkan agar Lapangan Sepak Bola Pilar direvitalisasi dengan menganggarkan biaya kajian di APBD 2026 dan mengusulkan pelaksanaan revitalisasi di APBD 2027,” ujar politisi Partai Gerindra itu.
Yuda menegaskan, Lapangan Bola Pilar yang sudah berdiri sejak tahun 1940 adalah aset bersejarah yang harus dijaga.
“Sesuai fungsinya sebagai lapangan sepak bola yang bisa digunakan olahraga oleh warga sekitar secara gratis,” tegasnya.
Ia pun mengusulkan agar Pemprov DKI mencari lahan lain jika ingin membangun lapangan padel.
“Bisa mencari di lahan lain, karena di sekitar Lapangan Pilar sudah ada dua tempat lapangan padel,” pungkasnya.
Reporter Muhammad









