SALURANSATU.COM – Anggota komisi IV DPR RI asal Fraksi PKS, drh Slamet meminta pemerintah untuk serius menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani menyusul situasi pergerakan harga pangan dunia saat ini mengalami kenaikan.
“Pemerintah harus segera menyusun rencana strategis dan mitigasi jika tidak ingin keteteran saat menghadapi ancaman kenaikan pangan global,” ujarnya di Jakarta Selasa (19/7/2022).
Menurutnya, pergerakan harga pangan global belakangan ini terus mengalami peningkatan hingga mencapai level yang mengkhawatirkan. Sejumlah peristiwa seperti perang Rusia-Ukraina belum bisa diprediksi kapan berakhirnya dan telah memberikan dampak guncangan ekonomi di seluruh dunia, harga minyak dunia yang terus meningkat serta ancaman resesi di sejumlah negara super power seperti Amerika menjadi penyebab utama ketidakpastian global termasuk harga pangan.
“Dengan kondisi Indonesia yang masih sangat tergantung dengan ketersediaan pasokan bahan pangan dari luar negeri seperti gandum, kedelai, gula dan beberapa produk hortikultura menuntut kesigapan dari pemerintah melalui koordinasi antar semua stakeholder dalam menghadapi guncangan global saat ini,” imbuhnya.
Pontensi kenaikan harga pangan global ini diamini oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat menyampaikan pidatonya pada acara High Level Seminar G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali. ia menyampaikan bahwa harga pangan global telah menyentuh angka 13 persen pada bulam maret lalu dan diprediksi akan terus mengalami peningkatan sampai lebih dari 20 persen pada akhir tahun 2022.
Sudah saatnya pemerintah berani mengambil langkah strategis dengan menghentikan semua proyek yang menyedot anggaran besar seperti proyek Ibu Kota Negara (IKN) dan proyek-proyek infrastruktur lain yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan penyediaan pangan, selain itu ia juga meminta presiden mengevaluasi proyek food estate agar tepat sasaran dan dapat mendukung ketahanan pangan nasional.
Disisi yang lain pemerintah juga harus memberikan jaminan bagi kesejahteraan petani, mulai dari perubahan skema subsidi, perlindungan produksi untuk menjamin peningkatan produktivitas pertanian yang pada akhirnya akan meningkatkan ketahanan pangan nasional.(*)
