SALURANSATU.COM – Palu – Secours Islamique France (SIF) bersama Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI) dengan dukungan dari Kemensos menyelenggarakan Pelatihan Dasar Pengelolaan Kesehatan Lingkungan di Daerah Tanggap Darurat (WASH in Emergency) pada tanggal 3–6 November 2025 di Jazz Hotel, Kota Palu. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Penguatan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Sekolah Aman.
Pelatihan yang berlangsung selama empat hari ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam pengelolaan layanan kesehatan lingkungan secara menyeluruh serta tepat sasaran dalam situasi bencana, khususnya untuk mendukung pemulihan dan mencegah risiko kesehatan masyarakat pasca-bencana.
Sebanyak 30 peserta terlibat dalam pelatihan ini, berasal dari berbagai elemen yang memiliki peran penting dalam respon darurat, meliputi anggota KSB desa binaan YKMI di Kabupaten Sigi dan Donggala, staf kesehatan lingkungan Puskesmas, perwakilan guru, serta unsur Dinas Sosial, BPBD dan Kemensos UPT Sentra Nipotowe.
Melalui pelatihan ini, peserta dibekali dengan pemahaman dan keterampilan dasar terkait:
Faktor risiko kesehatan lingkungan dalam situasi bencana
Penyehatan air minum dan sarana sanitasi
Pengelolaan limbah cair dan sampah domestik
Higiene personal bagi pengungsi
Penyehatan pangan
Penerapan 5 Pilar STBM di kondisi darurat
Komunikasi, advokasi, dan fasilitasi berbasis masyarakat
Dalam sambutannya, Program Manager YKMI, Tatang Husaini, menyampaikan “Pelatihan ini merupakan pelatihan dasar bagi masyarakat, terutama anggota KSB desa, yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri ketika bencana terjadi. Harapannya, masyarakat dapat lebih mandiri dalam penanganan air minum dan penyehatan lingkungan di situasi bencana sehingga para penyintas tetap bisa hidup sehat dan bersih di pengungsian,”
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, Abdul Gafar Mallo. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya keseriusan peserta dalam mengikuti pelatihan ini dari awal hingga akhir.
“Pelatihan ini harus diikuti secara sungguh-sungguh karena akan rugi jika tidak. YKMI dan SIF telah menginvestasikan dana yang besar untuk meningkatkan kapasitas kita semua dalam kesiapsiagaan dan respon bencana,” ujar Abdul Gafar Mallo.
Beliau juga menambahkan bahwa penguatan KSB dan lembaga sekolah adalah bagian penting dalam memperkokoh ketangguhan masyarakat dari ancaman bencana, selaras dengan arah kebijakan perlindungan sosial di Provinsi Sulawesi Tengah (*)









