SALURANSATU.COM – Anggota MPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat IV (Kabupaten dan Kota Sukabumi) drh Slamet kembali melaksanakan kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Kali ini dilaksanakan di Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Sabtu (6/8/2022).
Di hadapan warga masyarakat Cicurug, ia memaparkan penguatan nilai-nilai kebangsaan perlu terus disosialisasikan, terlebih jelang tahun politik 2024. “Empat pilar kebangsaan harus terus disosialisasikan agar kecintaan pada negara ini terus terjaga. Terlebih lagi jelang pemilu 2024, jangan sampai proses politik justru memecah belah bangsa. Masyarakat harus paham bahwa pemilu adalah jalan mencari yang terbaik untuk mengurusi bangsa ini!”
Dengan kecintaan yang tinggi masyarakat kepada bangsa dan negaranya, kata drh Slamet, ia yakin segala permasalahan bisa diminalisir. Ia juga memaparkan dengan terus diadakannya sosialisasi diharapkan nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalisme sesuai semangat proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945 dapat terus terjaga. “Harapannya kecintaan masyarakat pada negara ini tak pernah luntur. Dengan kecintaan yang tinggi saya yakin akan berdampak positif pada kemajuan bangsa,” ungkap drh. Slamet.
“Empat pilar kebangsaan itu apa saja, sok saha nu hafal?” tanya drh Slamet.
1. PANCASILA
Yang pertama tentang Pancasila, ia berharap masyarakat paham betul bahwa Pancasila adalah dasar negara. Konsensus bersama yang dirumuskan para pendiri bangsa dan sudah final. “Pancasila terdiri dari lima sila. Ini sudah mengakomodir berbagai elemen bangsa. Jangan lagi diubah menjadi trisila apalagi ekasila. Inilah yang saya sosialisasikan.”
2. UUD 1945
Kedua tentang UUD 1945. Pasca reformasi mengalami amandemen. Salah satu hasilnya adalah pemilihan langsung presiden dan pembatasan masa jabatannya yang hanya dua periode. “Ini sudah jelas maksudnya adalah agar jangan ada lagi otoritarianisme.”
3. NKRI
Ketiga tentang NKRI, “ini yang harus kita jaga bersama. Jangan sampai terpecah belah. Beda pendapat soal biasa, tapi jangan sampai menjadi sentimen negatif bagi persatuan Indonesia.”
4. BHINEKA TUNGGAL IKA
Keempat tentang Bhineka tunggal Ika. “Kita sebagai anak bangsa harus sadar bahwa negeri ini terdiri dari berbagai macam suku bangsa, bahasa dan juga budaya, serta tentu saja agama. Tapi sudah dari dulu kita bisa hidup berdampingan. Semangat itu yang harus terus dijaga,” ungkapnya. (*)