Moderat dan Mencerdaskan
Indeks

Pengguna Cryptocurrency Meningkat, PKS Minta Informasinya harus Berimbang

ppdb2025

SALURANSATU.COM, Jakarta (09/02) Anggota Komisi XI DPR RI asal Fraksi PKS, Anis Byarwati menyampaikan pandangannya terkait dengan persoalan Cryptocurrency yang kini mulai menjadi komoditas investasi baru yang banyak diminati di Indonesia.

Anis menyoroti jumlah pengguna Cryptocurrency yang mengalami peningkatan pesat diawal Tahun 2022. Anis mengungkap data dari Kementerian Perdagangan, bahwa pengguna Crypto mencapai 11,2 juta orang pada Januari 2022. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan investor pasar modal yang masih berada di kisaran 7 juta investor. Dilihat dari segi nilai transaksi.

Cryptocurrency juga menunjukkan perkembangan yang tak kalah signifikan hingga mencapai angka 856 triliun.

Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini mengkhawatirkan pengawasan pemerintah saat ini yang belum mampu mengimbangi pesatnya perkembangan crypto currency hingga memicu ketidakstabilan di pasar keuangan Indonesia.

Menurutnya, peran lembaga pengawasan yang ada saat ini perlu diperkuat. Sebagaimana diketahui saat ini, yang melakukan fungsi pengawasan di pasar crypto adalah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)

“Bappebti dibutuhkan untuk melakukan fungsi pengawasan dengan lebih ketat karena jumlah investor dan transaksinya sudah besar. Hal ini untuk mengantisipasi dan memitigasi moral hazard, kecurangan, penipuan, dan sebagainya,” terangnya di Jakarta, Jum’at (9/2/2022).

Politisi senior PKS ini juga mengimbau adanya informasi yang berimbang terkait kripto ini, sehingga masyarakat tidak saja mengetahui tentang keuntungan menggunakan kripto, tetapi juga mengetahui resikonya.

Di Indonesia, Bank Indonesia menyatakan bahwa kepemilikan
kripto sangat berisiko dan sarat akan spekulasi karena tidak ada otoritas yang bertanggungjawab. Apalagi tidak sedikit negara-negara di Asia juga melarang penggunaan mata uang kripto.

Menilik lebih jauh, Anis juga memaparkan data proporsi pengguna crypto currency yang didominasi oleh generasi milenial. “Saat ini, mayoritas investor crypto berusia 18-35 Tahun, yakni mencapai 66% dari keseluruhan jumlah investor” Papar Anis.

Legislator asal Dapil DKI Jakarta I ini mengapresiasi antusiasme generasi milenial untuk berpartisipasi aktif di sektor keuangan, akan tetapi Anis menganjurkan untuk tidak serta merta terjebak dalam euforia crypto yang menjanjikan persentase profit yang begitu menggiurkan dalam setiap transaksinya.

Sebagai gantinya, Anis menghimbau generasi milenial memilih opsi lain dengan berkontribusi pada sektor rill yang sudah jelas dapat menggerakkan roda perekonomian negara. (*)