SIARAN PERS, JAKARTA (22/8) – Gaza kembali diserang Zionis pada Sabtu malam (21/8). Protes dimulai di perbatasan Gaza pada peringatan 52 tahun pembakaran masjid Al-Aqsa. Selama aksi berlangsung, pengunjuk rasa Palestina berusaha merebut senapan penembak jitu Zionis Israel. Pihak Zionis memberikan keterangan bahwa sejumlah warga Palestina mendekati dan berusaha memanjat pagar, lalu melemparkan bahan peledak kepada tentara Zionis dan mencederai salah satu anggotanya. Mereka mengklaim bahwa serangan yang digencarkan hanya untuk membubarkan kerusuhan.
Namun kenyataannya, tentara Zionis memembaki puluhan pengunjuk rasa dan melukai anak-anak, jurnalis, serta tim medis. Pasukan Zionis melukai 24 warga Palestina, termasuk seorang anak Palestina berusia 13 tahun yang ditembak di kepala. Mereka juga membom kediaman warga Gaza dan melukai orang-orang yang tidak bersalah. Tercatat lebih dari 41 orang korban luka-luka karena tertembak dan 22 orang di antaranya adalah anak-anak.
“Berapa banyak lagi nyawa warga Palestina yang harus hilang untuk menyadarkan dunia? Berapa banyak lagi genosida yang dibutuhkan agar para pemimpin Muslim bersatu untuk melawan Israel? Tidak ada negara Muslim yang berani melawan Israel dan mengancam mereka untuk berhenti.” isi cuitan salah satu warga Palestina (@/FaheemKhan122) sesaat setelah serangan terjadi.
Belum pulih dari luka agresi di bulan Mei lalu, Gaza kembali memanas. Sri Vira Chandra, CEO Adara Relief International mengimbau kepada masyarakat untuk terus berdoa dan membantu warga Palestina. “Belum pulih recovery, Gaza kembali diserang. Bagi kita, ini adalah bukti kekejaman teroris Israel dan tantangan bagi hari nurani kita. Doa dan bantuan kemanusiaan harus terus kita kuatkan. Tasyakur terhadap kemerdekaan Indonesia di bulan ini sebaiknya dikuatkan dengan gaung lebih keras terhadap kemerdekaan Palestina yang membutuhkan keberanian dan konsistensi sikap dari seluruh stakeholders bangsa, untuk terus menjunjung sakralnya nilai perikemanusiaan dan perikeadilan.” pungkas Sri Vira.
Menyusul cederanya penembak jitu Zionis Israel di perbatasan Gaza, tentara Zionis menyatakan bahwa mereka memutuskan untuk memperkuat unit tentara di perbatasan antara Gaza dan wilayah pendudukan.
***
Tentang Adara Relief International
Adara Relief International (Adara) adalah lembaga penyalur bantuan Palestina, khususnya untuk perempuan dan anak-anak Palestina yang merupakan pihak paling rentan terdampak penjajahan di wilayah tersebut. Adara didirikan pada 14 Februari 2008 atas inisiasi Alm. Ustazah Yoyoh Yusroh. Adara menghimpun dukungan Indonesia untuk Palestina melalui tiga kegiatan utama yang dilakukan sepanjang tahun, yaitu sosialisasi, edukasi, dan donasi yang digalang melalui 22 komunitas binaan yang tersebar di seluruh Indonesia, Gerakan Koin, media online dan acara-acara offline yang diselenggarakan.
***
Sumber :
www.adararelief.com