Moderat dan Mencerdaskan
Indeks
Bisnis  

SDC: Strategi Tentukan Usaha di Tengah Dampak Pandemi Covid19

ppdb2025

SALURANSATU.COM – Kontraksi ekonomi begitu mendalam mencapai minus 5,3 kuartal 2 menuju jurang resesi.
Melemahnya kondisi ekonomi secara global pada kondisi seperti ini akan menjadi persoalan atau bahkan tantangan dalam memulai usaha. Penentuan jenis produk dan jasa yang cocok menjadi hal yang menentukan dalam kesuksesan bisnis atau usaha di tengah jurang resesi pada pandemi covid19.
Aji Ali Sabana koordinator Skill Development Center (SDC) yang juga Pengurus KADIN, menegaskan bahwa kondisi saat ini, produk dan jasa yang menjadi kebutuhan dasar manusia “basic need”, yang akan banyak demand di tengah masyarakat.
Point penting dalam hal penentuan produk, menurut Aji, perlu dan wajib diklasifikasi mana yang menjadi kebutuhan pokok, serta produk mana yang sifatnya pelengkap semata.
“Bila digali lebih dalam jenis usaha, kita harus cermati kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar setiap orang. Seperti halnya, kebutuhan makan, minum, keamanan. Di luar itu ada yang sifatnya gengsi. Mana yang laku di tengah pandemi tentu barang yang sifatnya kebutuhan dasar,” tegas Aji yang juga menjabat Kordinator SDC UMKM Kota Bekasi di bawah binaan Disnaker.
“Manusia itu akan tidak berdaya bila kebutuhannya belum dipenuhi, akan tetapi tidak akan mati bila kenginannya belum dipenuhi,” imbuhnya.
Aji Ali Sabana menegaskan bahwa penentuan produk harus bisa disesuaikan dengan keadaan. Contohnya, menjual makanan, membuka cafe restoran yang bisa makan di tempat jelas sepi peminat.
Maka produk jasa harus dibuat alternatif lain, misalnya, produk makanan yang dibungkus, ataupun frozen food (makanan beku)
“Untuk itu kita harus berjualan kebutuhan dasar hidup manusia. Misalnya kebutuhan makanan dan minuman. Seperti apa bentuknya? makanan di tempat tentunya tidak bisa ditengah pandemi, ya sudah kita main produk yang dikirim saja,” sebut Aji.
Alternatif lain adalah memulai berbisnis yang produknya dicari dan dibutuhkan di samping kebutuhan pokok.
“Bisnis di bidang multipayment bisa menjadi alternatif usaha baru bagi semua kalangan, karena kita semua pengguna produk jasa tersebut, bisnis jasa kurir, PPOB pulsa, token, BPJS, bank mini dan masih banyak item produk jasa lainnya,” tukas Aji Ali Sabana yang juga ketua Asosiasi Pelaku Usaha Agen Multipayment Indonesia (APAMPI). ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *