Begini Cara Anak Muda Banten Sambut Bulan Bahasa - saluransatu.com

Begini Cara Anak Muda Banten Sambut Bulan Bahasa

wpid-banten
Lingkarbekasi.com – Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa. Sayangnya, bahasa Indonesia sekarang ini seperti kurang mendapat tempat di hati para pemakainya, bahkan seperti kalah saing dengan bahasa Asing dan bahasa-bahasa baru lainnya yang bermunculan.
Untuk memupuk kembali rasa bangga terhadap Bahasa Indonesia, sekelompok mahasiswa yang berasal dari beberapa universitas di Pandeglang, Banten berusaha menyadarkan masyarakat, terutama generasi muda akan pentingnya memupuk kebanggaan terhadap bahasa Indonesia.
Bertepatan dengan Bulan Oktober yang dikenal juga sebagai Bulan Bahasa, Kantor Bahasa Provinsi Banten bekerjasama dengan Universitas Mathlaul Anwar Banten, STAISMAN dan STISIP Banten menggelar aksi Gerakan Cinta Bahasa Indonesia (GCBI) di alun-alun Kota Pandeglang pada Rabu (7/10/15)
Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 sampai 12.00 ini diikuti oleh 12 orang yang terdiri dari dosen, 4 orang duta bahasa provinsi Banten perwakilan dari Universitas Mathlaul Anwar, Banten, yaitu Mira Aditya, Ahmad Asrori, Rizqi Aulia dan Mohamad Samsudin Abdullah. Sisanya adalah mahasiswa jurusan bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan manajemen.
“Kita membagikan stiker dan pin bertuliskan aku bangga berbahasa Indonesia kepada pengguna jalan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar mereka tetap mempertahankan bahasa Indonesia,” ungkap Mira Aditya, Duta Bahasa Provinsi Banten tahun 2014 perwakilan Kampus UNMA yang berpartisipasi dalam aksi tersebut.
Mira mengakui bahwa acara tersebut didukung penuh oleh dosen-dosen UNMA terutama dosen dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Mira berharap, sosialisasi tersebut menjadi ajang penyadaran diri generasi muda agar lebih mencintai bahasa Indonesia.
“Sebagai generasi muda, meskipun tuntutan untuk menguasai bahasa asing semakin kuat, bahasa Indonesia tetap bahasa kita. Apapun yang terjadi kita harus tetap menggunakannya terlebih bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia tetap penting karena itu adalah nyawa kita dalam berkomunikasi,” ucap Mira.
Sementara itu, dukungan senada disampaikan Ahmad Asrori, Duta Bahasa Provinsi Banten tahun 2014  perwakilan UNMA yang menyatakan bahwa penguatan rasa cinta akan Bahasa Indonesia juga harus dipupuk seiring adanya Asean MEA.
“Semoga generasi muda lebih menghargai apa yang dimiliki bangsa ini, terutama bahasa yang terbentuk dari sejarah yang panjang. Generasi muda harus bangga dengan bahasa Indonesia apalagi banyak bangsa asing yang berinvestasi. Kita jangan jadi tamu di negara sendiri. gunakanlah bahasa Indonesia,” tuturnya.
Rencananya, selain sering mengadakan diskuai kebahasaan, gerakan ini akan berlanjut dengan pembuatan antologi tulisan. (Anr)
Foto: Mira Aditya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *