
Oleh: Satria hadi lubis
SEPULUH hari terakhir di bulan Ramadhan adalah saat-saat yang menentukan bagi keberhasilan seorang muslim menjalankan ibadah Ramadhannya. Salah satunya karena ada malam istimewa yang pahalanya dan keberkahannya lebih baik dari 1000 bulan, yaitu Lailatul Qodr (Malam Kemuliaan).
Beberapa hikmah dari Lailatul Qodr adalah :
1. Mengajarkan Mental Siap Siaga.
Lailatul Qodr sengaja dirahasiakan waktunya agar kita kaum muslimin mencarinya di sepuluh malam terakhir, terutama di malam-malam ganjil. Hal ini mengajarkan bahwa kita harus hidup dalam kondisi siap siaga selalu agar selamat dunia akhirat. Siap siaga untuk menjaga waktu agar tidak terbuang percuma, agar waspada terhadap dosa, agar sigap mengambil kesempatan berbuat baik, agar waspada terhadap tipu daya kaum Islamophobia, dan lain-lain. Pokoknya, seorang muslim tak boleh lengah dan abai terhadap berbagai perintah dan larangan Allah agar ia bahagia dan selamat.
Allah SWT berfirman agar kita menjadi pemenang perlu melakukan tiga hal : sabar, siap siaga dan bertaqwa. “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah BERSIAP SIAGA dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung” (Qs. 3 ayat 200).
2. Mengutamakan Motivasi Akhirat.
Lailatul Qodr yang imbalan pahalanya lebih baik daripada seribu bulan mengajarkan kita bahwa imbalan akhirat berupaya ridho dan pahala Allah (ikhlas) lebih baik daripada imbalan duniawi.
Hanya mereka yang ikhlas dan memiliki motivasi akhirat yang mau memburu Lailatul Qodr. Sedang mereka yang orientasinya dunia tak akan termotivasi dengan imbalan akhirat yang disediakan Allah bagi mereka yang mendapatkan Lailatul Qodr.
Hidup ini kalau memang mau selamat dan bahagia perlu mengutamakan motivasi akhirat (ikhlas) daripada motivasi duniawi (harta, tahta, wanita/pria, dan ketenaran). Allah SWT berfirman : “Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barang siapa MENGHENDAKI KEHIDUPAN AKHIRAT dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik” (Qs. 17 ayat 18-19).
3. Akhirnya adalah Kemenangan.
Barangsiapa yang mendapatkan Lailatul Qodr maka ia keluar sebagai pemenang di bulan Ramadhan ini. Ia mendapatkan keberkahan Allah berupa diampuni dosanya, dihindarkan dari api neraka dan masuk surga. Sedang yang tidak mendapatkan Lailatul Qodr akan merugi karena menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan barokah dari Allah SWT.
Tanda bagi mereka yang mendapatkan Lailatul Qodr itu bukan tanda yang sifatnya subyektif seperti merasakan ketenangan pada malam itu atau melihat langit malam yang cerah, tapi tandanya adalah ia lebih baik dan LEBIH BERTAKWA setelah Ramadhan berlalu. Bukankah bertakwa merupakan tujuan dari diwajibkannya kita berpuasa dan melakukan berbagai ibadah di bulan Ramadhan? “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu BERTAKWA” (Qs. 2 ayat 183).
Ya Allah…semoga kami mendapatkan malam kemuliaan, semoga kami mendapatkan Lailatul Qodr. Kuatkan tekad kami dan permudah kami untuk memburu malam Lailatul Qodr….aamin yaa robbal aalamiin.