Moderat dan Mencerdaskan
Indeks

Ditinggal Suami Wafat, Ibu Ini Tetap Berangkat Haji Setelah 12 Tahun Menunggu

mega career expo

SALURANSATU.COM- Hikmah – Menjalankan ibadah haji hampir menjadi harapan dan cita cita setiap seorang muslim. Meskipun Ibadah Haji hanya diwajibakn bagi umat islam yang mampu baik secara finansial dan fisik.

Banyak yang berniat dan usaha untuk bisa menunaikannya meski dengan cara menabung cukup lama. Namun tantangan yang dihadapi juga tidak ringan. Disamping biaya haji tergolong mahal, para calon jama’ah haji mesti bersabar mendapatkan jadual keberangkatan yang ditentukan oleh pemerintah.

Ketika niat, ikhtiar dan takdir Allah bertemu mengizinkan kita untuk berangkat maka rencana ibadah haji pasti akan terlaksana. Salah satu jama’ah haji yang saat ini dapat berkunjung ke Baitullah Mekkah Al Mukaromah ke Saudi Arabia adalah Yanah Yasin.

Yanah (51) berangkat bersama anak laki bungsunya Muhammad Andhika Rahman (21). Ia merupakan jama’ah haji Indonesia kloter 9 gelombang pertama dari Jakarta Pondok Gede (JKG 9) yang diberangkatkan sejak tanggal 3  Mei 2025 dari Bandara Soekarno Hatta Indonesia. Niat hajinya sudah direncanakan sejak tahun 2013 lalu bersama suaminya tercinta.

Namun takdir berkata lain, saat jadual keberangkatan haji itu tiba, suaminya sudah wafat tahun 2021 mendahului rencana jadual keberangkatan hajinya. Mesti sudah digantikan (badal) pada tahun 2022.

“Alhamdulillah kita dari jamaah haji Indonesia dan dari rombongan  KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh) Al Hamidiyah Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat,” tuturnya saat wawancara melalui sambungan telpon dari Saudi Arabia.

Yanah menceritakaan soal pelayanan yang didapatkan selama persiapan keberangkatan haji di Asrma Pondok Gede Jakarta hingga tiba di Madinah Saudi Arabia.

“berangkat dari Pondok Gede masalah pelayanan kesehatan kita di cek kembali di Pondok Gede sebelum berangkat ke Madinah. Alhamdulillah semua jamaah sehat,” ungkap perempuan yang mesti hidup sendiri bersama 2 anak perempuan dan 1 laki ini.

Bukan hanya layanan kesehatan, Yanah juga menyebutkan layanan makanan atau katering yang didapatkan pun sangat memuaskan.

 “Alhamdulillah luar biasa, pelayanan dan makanan dari Embarkasi Pondok Gede, makanan yang kita dapat sejak naik pesawat Garuda juga, makanannya berlimpah dan berkah,” kata perempuan yang sudah memiliki 3 cucu ini.

Hingga setibanya di Kota Madinah Saudi Arabia Yanah mendapatkan Hotel yang sangat dekat dengan Masjid Nabawi. Ia dan rombongan mendapatkan sambutan dan souvenir berupa Al-Qur’an, Sajadah dan Tasbih Digital.

“selama di Kota Madinah, makan dapat 3 kali beserta buah pisang , jeruk , pier dan kurma, Alhamdulillah pokoknya semua berkah,” ungkapnya.

Begitu pun saat persiapan keberangkatan menuju ke Mekkah, Yanah merasakan pelayanan yang bagus. Sebelum keberangkatan jama’ah mendapatkan sarapan dari hotel sebab akan menempuh perjalanan  selama 6 jam menggunakan Bus dari Madinah.

“sampai di Mekkah di sambut dan mendapat sovenir tasbih, coklat dan lain lain,” tuturnya

Hingga tiba Pukul 07.00 malam waktu setempat Yanah langsung diarahkan ke restoran untuk makan malam. Kemudian istirahat di hotel hingga esok pagi untuk melanjutkan kegiatan rangkaian ibadah haji selanjutnya.

“Alhamdulillah pelayanan di Mekkah sama kayak di Madinah,” sebutnya

Yanah sangat bersyukur dapat menunaikan ibadah haji tahun ini. Ditengah banyak umat Islam yang berkeinginan untuk berangkat, namun belum tercapai atau gagal meski dengan membayar mahal melaui jalur Furoda.

Saat memasuki Kota Madinah dan Mekkah Al Mukaromah, Yanah menceritakan kontrol dan pengawasannya sangat ketat. Jama’ah Haji mesti memiliki kartu Nusuk. Bagi yang tidak membawa kartu Nusuk maka tidak diperkenankan untuk masuk, baik ke Raudhoh di Madinah atau ke kawasan Masjidil Haram Mekkah Al Mukaromah.

“Tahun ini lebih ketat dari tahun sebelumnya, kalau gak ada kartu nusuk gak bisa ke Armuzna (Arofah, Muzdalifah, Mina). kita bersyukur jamaah Al – Hamidiyah dapat (kartu nusuk) semua,’ ungkapnya bahagia

Menurutnya dengan bergabung melaui Yayasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Al – Hamidiyah pasti lebih terjamin.

“karena ketua yayasannya luar biasa ngurus jamaahnya,” pungkasnya mengakhiri.

Kini Yanah dan anaknya serta jutaan rombangan jama’ah lainnya sedang fokus untuk wukuf di padang Arofah. Salah satu rangkain Ibadaha Haji yang wajib dijalankan, sebelumnya nanti akan ke Muzdalifah dan Mina. Semoga selama menjalankan ibadah haji dapat terlaksana dengan baik dan lancar hingga pulang kembali ke tanah air menjadi haji yang makbul dan mabrur.

Reportase: Muhammad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *