
SALURANSATU.COM, Banyumas – Akademisi Universitas Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Ahmad Sabiq mengomentari soal pemekaran Kabupaten Banyumas. Alumnus UGM tahun 2000 ini mengingatkan dampak pemekaran wilayah akan berpengaruh terhadap kebijakan ekonomi namun juga sosial dan politik.
“Pemekaran wilayah merupakan kebijakan yang kompleks dan memerlukan analisis yang mendalam terkait dampaknya bukan hanya secara ekonomi tetapi juga dari sisi sosial, dan politik,” ujarnya kepada saluransatu.com pada Sabtu (23/3/2024) lewat pesan selulernya.
Menurutnya, harus disadari pemekaran bisa mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat setempat, serta dinamika politik di wilayah yang baru terbentuk. Oleh karena itu, perlu adanya proses konsultasi dan dialog yang inklusif dengan masyarakat setempat untuk memahami kebutuhan dan aspirasi mereka terkait pemekaran wilayah.
“Konsultasi publik ini lah yang jarang dilakukan,” imbuhnya.
Secara teoritis, pemekaran wilayah merupakan manifestasi dari upaya untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat. Namun, kesuksesan pemekaran tergantung pada seberapa baik perencanaan dan implementasinya dilakukan.
“Evaluasi yang matang terhadap semua aspek yang terlibat diperlukan untuk meminimalkan risiko dan memastikan bahwa pemekaran wilayah memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh pihak yang terlibat,” jelasnya.
*Sejauh ini apakah sudah dilakukan proses konsultasi dengan para pakar, komponen masyarakat ataupun akademisi?*
“Kalaupun ada sifatnya masih elitis serta tidak melibatkan masyarakat terdampak,”
*Artinya DPRD sebagai inisiator juga belum maksimal dalam melakukan pembahasan?*
“Bukan masalah itu. Tapi ada kelemahan dalam prosesnya. Mayoritas masyarakat di Kabupaten Banyumas sebetulnya masih kurang mengetahui mengenai rencana pemekaran tersebut dan dampaknya bagi mereka. Meskipun oleh Bupati terdahulu usulan pemekaran ini sudah diajukan tetapi saat ini kita bisa melihat bahwa mantan Wabup, Sadewo, mengingatkan agar diperhitungkan kembali secara matang dengan mempertimbangkan kesiapan wilayah-wilayah baru nantinya, selain Purwokerto yang memang sudah sangat siap,” pungkasnya. (Denis)