SALURANSATU.COM – International Hijab Solidarity Day (IHSD) merupakan bentuk dukungan moral bagi muslimah berhijab untuk menunjukkan jati diri, menunjukkan hijab tidak menghalangi para muslimah untuk beraktivitas, bisa berprestasi menunjukkan potensi diri, sekaligus menggambarkan aura cantik luar dan dalamnya seorang muslimah.
Pratiwi Novianty sang owner Tokovy membuktikan hal ini. Usaha yang kini sedang digelutinya berkembang pesat. Makin banyak muslimah yang bangga memakai hijab untuk menunjukkan jati diri kemuslimahannya. Baik muslimah yang berada di sektor publik maupun domestik.
“Alhamdulillah, tokovy bisa memberi solusi bagi muslimah yang berkiprah di sektor publik formal. Mereka harus menggunakan hijab formal lebar segi empat dalam jam tugas”,ujar ovy sapaan akrabnya.
Awalnya Ovy hanya produksi 3-5 pcs perwarna. Namun kemudian produksi semakin bertambah menjadi 10,20,30 bahkan, akhirnya harus membeli bahan dlm jumlah rol. “sekarang mulai merambah ke gamis couple, bahkan khimar”, imbuh ovy.
Any Tri Hendarini, caleg PKS untuk DPRD Provinsi Jabar berdecak kagum dengan semangat Ovy merintis dan membesarkan usahanya ini. Any mengatakan, “perempuan yang berdaya dengan wirausaha, sekaligus ikut menegakkan syiar tentang hijab yang sesuai ketentuan Allah.”
lebih jauh lagi, Any memaparkan bahwa apa yang dilakukan Ovy ini sejalan dengan 6 program dalam misi pencalegannya. Kesemuanya berhubungan dengan peran perempuan dan pemuda dalam meningkatkan ketahanan keluarga yaitu: Gerakan Peduli Stunting, Gerakan Kampanye Anti LGBT di kalangan pelajar dan mahasiswa, Gerakan Peduli Difabel, Gerakan Kebangkitan Perempuan dan pemuda Wirausaha, serta Gerakan Pendidikan Sekolah Ibu.
Any memaparkan, bahwa IHSD dan usaha yang Ovy lakukan merupakan ajang untuk menunjukkan identitas gender seseorang. “Urgensinya adalah untuk mennjaga kehormatan diri, juga untuk menentang propaganda yang mengatasnamakan HAM namun paka hakikatnya menentang kodrat kemanusiaan”, tutur Any yang dihubungi lewat ponselnya.
Any optimis membawa 6 program ini ke meja legislatif menuju Indonesia yang lebih baik. (CJ-Yuk)