SALURANSATU.COM – TASIKMALAYA – Anggota komisi 2 DPRD kabupaten Tasikmalaya asal Fraksi PKS, Dedi Kurniawan menyatakan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi dinilai akan diikuti dengan pengeluaran masyarakat yang eksponensial.
“Dengan menaikan harga BBM bersubsidi, pemerintah sudah tidak melakukan kebijakan anggaran yang pro poor (kebijakan yang berdampak kepada rakyat miskin). Kenaikan harga BBM akan diikuti dengan pengeluaran/biaya belanja masyarakat yang eksponensial,” ujarnya di Tasikmalaya, Selasa (6/9/2022).
Menurutnya, untuk Nelayan di Tasikmalaya, biaya BBM per-hari Rp 300.000. Setelah kenaikan BBM harus menambah biaya belanja Rp 120.000-an, belum lagi untuk belanja-belanja lainnya karena akan terjadi kenaikan harga di berbagai sektor sementara pendapatan tetap atau cenderung menurun.
Selain itu, hal ini juga akan menjadi beban berat bagi masyarakat lainnya, baik ojek, petani, buruh, termasuk para Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Saya sangat kecewa karena baru saja lepas dari Covid-19, dan semangat hari ulang tahun kemerdekaan RI yang ke 77, maka tagline Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat menjadi omong kosong,” tegasnya.
Masyarakat dibuat Euporia merayakan kemerdekaan kemudian hari ini dibebani dengan kebijakan kenaikan harga BBM. Seharusnya Pemerintah membuat kebijakan yang akan mempercepat pulihnya ekonomi dengan berupaya membuat kebijakan yang mampu menaikan daya beli masyarakat dengan memfasilitasi dan mengembangkan potensi potensi yang ada di masyarakat terutama kemudahan anggaran dan infrastruktur, lebih khusus di bidang UMKM, Buruh, Petani dan Nelayan. (Denis)