Moderat dan Mencerdaskan
Indeks

Ratusan Gay di Kota Bekasi Potensi Penyebar Virus HIV

ppdb2025

SALURANSATU.COM – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi, drg. Dezi Syukrawati, menegaskan penyuka sesama jenis adalah penyumbang terbesar human immunodeficiency virus (HIV).
“Kalau berdasarkan data kita memang sebagian besar yang mengidap HIV diawali dengan penyakit penyimpangan perilaku, ada yang sesuka sesama ada juga yang suka gonta ganti pasangan,” katanya, Minggu (21/1/2018).
Penyebaran penyakit HIV di Kota Bekasi, kata Dezi, masih sulit dicegah karena perilaku seks sesama kaum lelaki memberikan potensi paling tinggi dalam penyebaran virus HIV.
Dinas Kesehatan Kota Bekasi sendiri mencatat sebanyak 466 orang terkena penyakit human immunodeficiency virus (HIV).
Dezi menyatakan angka 466 penderita HIV itu merupakan kelompok gay. “Penyumbang virus ini terbesar dari kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL),” imbuhnya.
Data tersebut, kata Dezi, merupakan data di tahun 2017. Sayangnya Dezi tidak mengetahui berapa banyak kelompok penyuka sesama jenis di Kota Bekasi.
“Memang jumlah secara pasti LGBT di Kota Bekasi kami tidak ada. Namun, data 466 yang terinfeksi HIV adalah mereka mengakses ke layanan kesehatan saja kalau yang tidak akses, kita nggak punya,” katanya.
Menurutnya, penyebaran penyakit HIV di Kota Bekasi masih sulit dicegah karena perilaku seks sesama kaum lelaki memberikan potensi paling tinggi dalam penyebaran virus HIV. Oleh karena itu, pihaknya kini tengah intensif melakukan upaya pencegahan dan penyembuhan kepada para penderita.
Perlu diketahui bahwa pengobatan HIV dibiayai negara. Masyarakat, Kata Dezi bisa membayangkan sendiri berapa biaya yang sudah dikeluarkan negara hanya untuk pengobatan HIV.
Oleh karena itu, pihaknya kini tengah intensif melakukan upaya pencegahan dan penyembuhan kepada para penderita. Salah satunya dengan mengimbau agar tidak melakukan tindakan menyimpang.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang menyimpang atau berisiko untuk kesehatan,” katanya lagi, “Upaya pencegahannya dilakukan dengan tindakan ABCD (tidak melakukan hubungan seksual, setia pada pasangan, menggunakan kondom, jauhi narkoba),” tukasnya. (I)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *