SALURANSATU.COM – Mantan Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhamad Rusdi terpilih menjadi Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia) Periode 2024-2029 dalam Konggres ke VIII di Jakarta, Ahad (28/7/2024) kemarin. Ia terpilih menggantikan Mirah Sumirat.
Konggres yang berlangsung di Balairung Hotel Matraman Jakarta ini dihadiri oleh para pengurus serikat pekerja yang tergabung dalam Aspek Indonesia diantaranya Serikat Pekerja Indosat, Serikat Pekerja XL, Serikat Pekerja Telkomsel, Serikat Pekerja Smartfren, Serikat Pekerja Bank Niaga, Serikat Pekerja Pos Indonesia, Serikat Pekerja Hero Supermarket, Serikat Pekerja Lotte, Serikat Pekerja Lulu, Serikat Pekerja Ramayana, Serikat Pekerja Dunkin Donut, Serikat Pekerja ISS, Serikat Pekerja G4S, Serikat Pekerja RS Haji, Serikat Pekerja United Tractor, Serikat Pekerja Linfok Logistik, Serikat Pekerja JICT dan serikat pekerja sejumlah hotel.
Kongres ke VIII Aspek Indonesia ini juga memilih Fahrizal sebagai Ketua Majelis Nasional Aspek Indonesia.
Konggres Ke VIII Aspek Indonesia terasa semarak karena dihadiri oleh sejumlah pimpinan buruh diantaranya Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat, Presiden PPMI Daeng Wahidin, Ketua Umum FSP LEM SPSI Arief Minardi, Ketua Umum GSBI Rudi HB Daman, Ketua Umum SBSI 92 Sunarti, dan Ketua Umum FSUI Benyamin. Kongres ini juga dihadiri Dirjen PHI Kemenaker Indah Putri Anggoro.
Dalam sambutannya pasca terpilih, Muhamad Rusdi menyampaikan ditengah situasi tantangan saat ini yang sangat berat akibat dampak Pandemi Covid 19, Revolusi Industri 4.0 dan krisis global, ia berkomitmen untuk membenahi Aspek Indonesia. Ia juga akan menguatkan organisasi secara serius, baik dari sisi kuantitas ataupun dari sisi kualitas dan kapasitas anggotanya.
Saat melihat para peserta konggres yang antusias dalam suasana kekeluargaan yang kuat, Rusdi yakin Aspek Indonesia bisa berperan lebih dalam gerakan buruh Indonesia dalam upaya mewujudkan Kesejaheraan dan kemuliaan kaum buruh.
Rusdi juga menekankan akan menguatkan Aspek Indonesia sebagai wadah untuk belajar dan berjuang. “Ruh sebagai organisasi perjuangan akan kita tingkatkan dalam rangka merespon tantangan kedepan yang makin berat,” ujarnya.
Rusdi juga berkomitmen untuk memperkuat pola sosial dialog dengan pemerintah dan pengusaha dalam membangun hubungan industrial yang berkeadilan.
“Dialog yang sehat yang mengedepankan nilai nilai keadilan, Insya Allah akan melahirkan keberkahan dan manfaat bagi para buruh, pengusaha dan juga pemerintah,” pungkasnya.