IAI Bekasi, Konsep Penataan Kota Tua harus Komprehensif agar Tidak Kontra Produktif
Saluransatu.com – Ketua Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) cabang kota Bekasi, Hendiyanto menyatakan mendukung penuh kebijakan pemerintah kota Bekasi yang rencananya akan membuat sayembara desain fasade (tampak muka) kawasan pasar lama proyek, selain IAI juga sudah ada kerjasama dengan Pemkot Bekasi tentang penataan kota secara keseluruhan desain arsitekturnya, hal itu disampaikan usai acara Forum Group Discussion yang diadakan bidang penatagunaan lahan (PGL) Dinas Tata Kota Bekasi di plaza pemkot, jalan Ahmad Yani, Jum’at (26/8).
Menurutnya hal hal yang baik yang menjadi visi pemerintah kota Bekasi, IAI kota Bekasi akan mendukung habis habisan, kata Hendi sapaannya kepada Saluransatu.com. Pihaknya akan mendukung sepenuhnya tentunya secara profesional dan IAI kota Bekasi memiliki cukup banyak SDM arsitek yang tentunya semua akan All Out untuk mendukung kemajuan pembangunan kota, sambungnya.
Terkait rencana revitalisasi pasar lama proyek, Hendi menjelaskan bahwa setelah didiskuskan dengan budayawan dan sebagainya informasi mulai bermunculan sedikit demi sedikit termasuk adanya kota yang pernah hidup sebelumnya yaitu berada dititik sasaran yang akan di sayembarakan, disitulah saat ini kita masih menggali informasi heritage apa saja yang bisa kita dapatkan disana, kalau beberapa titik sudah teridentifikasi misalnya informasi mengenai gigi belalang, batik Bekasi, makanan dan sebagainya, dan inilah yang akan kita kerucutkan menjadi sebuah desain yang tentunya akan menjadi kebanggaan kota Bekasi.
Sebelumnya ada kabar yang mengatakan bahwa kawasan pasar lama kota tua tersebut akan dijadikan kawasan pecinan, terkait hal ini Hendi menjelaskan saat ia menyisir kawasan tersebut posisinya justru malah beranekaragam disana, malah hanya sedikit,jelasnya. Jadi saya pikir kita tidak bisa mengangkat isu tersebut secara eksklusif akan tetapi kita lebih menata semua lini, oleh karenanya harus kita lihat secara baik dan komprehensif supaya hal itu tidak menimbulkan sesuatu yang kontra produktif. Sehingga tidak lagi sesuai dengan keinginan pemerintah kota Bekasi.
Ada kebudayaan yang ingin diangkat pemerintah kota Bekasi secara bersama sama dan dilihat secara bersama sama dan menjadi kebanggaan bersama pula. Pemerintah melihat kawasan tersebut merupakan kawasan padat dan ramai serta punya nilai historical pada awalnya, sehingga kawasan tersebut perlu menjadi target pembangunan kota, lalu muncul pertanyaan akan ada kepentingan pengusaha disana dirinya menampik hal itu, persoalan disana nantinya akan ada banyak kepentingan didalamnya itu hal lain, kata Hendiyanto. Yang terpenting adalah pemerintah membangun dan menata dahulu kawasan tersebut, boleh jadi pengusaha itu juga menjadi bagian yang dipikirkan oleh pemerintah kota Bekasi bagaimana pengusaha juga bisa hidup disana, pengusahanya siapa saja? tentunya mulai dari pengusaha batik, oleh oleh, kuliner, jadi kawasan itu akan menjadi benchmark nya kota Bekasi, dimana orang bisa mendapatkan lokasi dan tempat pusat jajanan serta destinasi berlatar budaya Bekasi.
Lebih lanjut Hendiyanto menambahkan dimana mana kota tua itu tidak terlalu bunyi, tapi ketika disana ada tourism pasti yang akan didatangi adalah kota tuanya, sebetulnya ada konsep yang sudah absolut atau usang, kata Hendi, jadi pemerintah ini mencoba membuat.kebijakan bagaimana konsepnya agar kawasan ini menjadi bagus, nah inilah yang kemudian disayembarakan, sehingga idenya ketemu, dan bagus, inipun akan diuntai lagi lalu kemudian harus bisa dijalankan.
Harapan IAI kota Bekasi ketika hal itu menjadi keinginan pemerintah kota Bekasi terutama yang berkaitan dengan profesi kami tentunya akan kami support, apalagi berkaitan dengan desain tata kota, filosofinya adalah hidup jika ada keindahan, ketentraman, keberagaman, kenyamanan, keamanan, kedamaian, seperti visinya kota Bekasi yang Maju, Sejahtera dan Ihsan, tutup Hendiyanto. (dns)