Disdik Sambut Kurikulum Bahaya Merokok Masuk Dunia Pendidikan
SALURANSATU – Terkait kebijakan Kementrian Pendidikan yang berencana akan memasukkan bahaya merokok ke dalam kurikulum tingkat SD dan SMP, Dinas Pendidikan Kota Bekasi menyambut baik keputusan tersebut. Kebijakan itu sangat baik karena memang perokok di Kota Bekasi banyak anak anak di bawah umur.
Akan tetapi, Dinas Pendidikan Kota Bekasi meminta tidak hanya di terapkan di sekolah saja, peran masyarakat juga harus benar benar dilakukan, sosialisasi ini harus dilakukan dengan massif agar target yang di rencanakan Kementrian Pendidikan dapat tepat sasaran.
Menurut Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Bekasi Agus Enap, rencana tersebut sangat disambut baik, karena memang itu sangat penting agar siswa tingkat SD dan SMP tahu bahaya merokok jika dikonsumsi oleh anak anak di bawah umur.
“Prinsipnya kami sangat mendukung dan jika program tersebut berjalan maka kami akan terapkan agar siswa mengetahui bahaya merokok bagi dibawah umur. Dan itu memang harus diterapkan, untuk mengurangi siswa tingkat SD dan SMP mengkonsumsi rokok, “ujarnya.
Lebih jauh Agus menambahkan, bahwa program itu akan bisa berjalan asalkan peran masyarakat dan juga orang tua juga turut membantu, tidak bisa hanya di gembleng di sekolah saja. Jika hanya di sekolah maka program tersebut tidak akan bisa berjalan dan target kementrian pendidikan untuk melarang siswa merokok tidak akan berjalan.
“Kalau hanya diterapkan di sekolah, maka program tersebut tidak akan bisa berjalan dengan baik. Siswa melakukan itu karena melihat di sekelilingnya, dan itu menjadi pengaruh besar. Coba jika orang tua juga bisa membantu pemerintah pasti program larangan merokok di tingkat SD dan SMP akan bisa berjalan dengan baik,”paparnya.
Agus berharap, jika program ini dijalankan, maka orang tua dan masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam program tersebut, karena banyak siswa yang mengkonsumsi rokok akibat melihat dari orang tua mereka atau masyarakat yang menjual rokok dengan bebas menjual untuk anak dibawah umur.
“Saya berharap, orang tua dan masyarakat bisa mendukung program pemerintah, selain itu juga rokok bisa didapatkan anak anak karena masyarakat menjual rokok dengan bebas, coba pola pikir masyarakat bisa dirubah maka tidak ada lagi siswa di Kota Bekasi merokok dengan bebas,”ungkapnya (dns).