Moderat dan Mencerdaskan
Indeks
Jabar  

Farida Rachmayanti: Untuk Ciptakan SDM Unggul Kebijakan Publik harus Ramah Keluarga

ppdb2025
sumber foto: instagram @bersamafaridarachmayanti

SALURANSATU.COM – Depok -Salah seorang Bakal calon (Balon) Wali Kota Depok asal PKS, Farida Rachmayanti menyatakan pemerintah daerah harus hadir mendampingi keluarga, karenanya ia akan mampu menjalankan fungsinya secara optimal. Kebijakan publik yang ramah keluarga niscaya bagi hadirnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Depok tidak memiliki sumber daya alam. Sumber daya pembangunan berada pada manusianya. Di era bonus demografi membangun manusia serta sistem yang menaunginya, yakni keluarga, menjadi penting.

“Pemerintah melalui pembangunan harus hadir mendampingi keluarga, agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Fungsi agama, cinta kasih, pendidikan, sosial, ekonomi, dan lainnya,” ujarnya kepada saluransatu.com lewat selulernya, Senin, (9/3/2020)

Sementara, keluarga banyak menghadapi tantangan, baik internal dan eksternal yang sangat kompleks. Jadi butuh pembinaan, fasilitasi dan solusi. Di sisi lain pembangunan juga harus menghadirkan kebahagiaan. Membuat warga bahagia itu dengan membahagiakan keluarga-keluarga mereka. Karena pada keluarga, kebahagiaan itu ada. Itulah sebab kebijakan publik yang ramah keluarga niscaya bagi hadirnya SDM yang berkualitas

Anggota komisi 4 DPRD kota Depok ini juga mengatakan peran perempuan dalam konteks pembangunan ketahanan keluarga menjadi penting. Untuk mencetak perempuan berkualitas pendidikan bagi perempuan menjadi perhatian karena dari rahimnya akan lahir generasi yang kuat dan cerdas.

“Perempuan sebagai bagian dari keluarga. Bukan perempuan sebagai perempuan saja. Karena menyelesaikan masalah perempuan pada hakikatnya hanya akan efektif melalui pendekatan pembangunan ketahanan keluarga,” sambungnya.

Misalnya pendidikan bagi perempuan. Menjadikan perempuan cerdas, harus juga bisa memberikan hasil untuk mencetak calon ibu yang berkualitas. Cerdas untuk menyiapkan dirinya sebagai seorang ibu. Contoh , memahami asupan gizi yang baik, sehingga saat mengandung janin mendapat nutrisi yang memadai. Demikian juga dengan laki-laki, sebagai calon suami dan ayah misalnya.

Atau masalah hak perempuan saat bekerja. Kebijakan yang ramah keluarga pasti ramah perempuan. Misalnya cuti bagi ibu menyusui, ini ramah keluarga, dan secara otomatis ramah serta melindungi perempuan. Bahkan di negara lain ada cuti sekian bulan bagi suami dalam mendampingi istri pasca melahirkan. Sehingga proses pemberian ASI menjadi optimal. (denis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *