SALURANSATU.COM – Kepala PAUD Daarut Tholibin, Hilma Nurfarida menyatakan persoalan Palestina adalah persoalan utama umat Islam di seluruh penjuru dunia. Untuk itu umat Islam terutama masyarakat di Kabupaten Garut harus teredukasi dengan baik kondisi masyarakat Palestina korban konflik peperangan akibat serangan penjajah Israel.
“Motivasi kami menyelenggarakan acara ini untuk memberikan kesadaran kepada para anak anak bahwa kita itu punya saudara di Palestina, meskipun jauh tempatnya namun mereka adalah saudara kita seiman. Mereka merintih kesakitan butuh uluran tangan saudaranya di belahan bumi lain yang jauh dan kebanyakan masyarakat itu tidak menyadari ada saudaranya yang juga membutuhkan pertolongan,” ujarnya kepada saluransatu.com Selasa, (15/10/2019)
Acara ini dibuat untuk menggugah hati umat supaya memahami bahwa yang namanya saudara bukan hanya karena satu darah, atau satu kampung tapi saudara yang paling kuat adalah saudara seiman.
“Ketika kita melihat kesulitan dan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina, meskipun kita tidak cukup mampu, paling tidak mendo’akan dan memberikan donasi terbaik dari harta kita. Saya sangat mendukung gerakan kemanusiaan lewat donasi Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), agar terus maju berjuang memperjuangkan saudara saudara kita di sana dengan tenaga, pikiran dan hartanya,” imbuhnya.
Selain itu, dongeng adalah salah satu metode pola mendidik anak lewat bercerita yang dilakukan oleh Rasulullah. Bercerita mampu menggugah dan mendidik akhlak anak. “Kalau di sekolah umum kita hanya menyampaikan materi dan itu dirasa kurang menarik, tetapi lewat dongeng selain mereka mendapatkan ilmu mereka juga merasa senang karena suasananya happy dengan penyampaian cerita yang menarik dan lucu karena pendongeng kak Dimas bisa mengkemasnya buat anak, jadi jauh lebih efektif,” ujarnya.
Ratusan siswa/i Diniyyah Daarut Tholibin, Desa Kersamanek, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut yang didampingi oleh para orangtuanya mengikuti acara dongen edukasi dan inspirasi terkait perjuangan anak-anak Palestina yang terus konsisten memprioritaskan pendidikan di tengah konflik penjajahan yang berkepanjangan.
Anak-anak Palestina meski berada di wilayah konflik peperangan dalam setiap waktunya tetap menjadikan pendidikan sebagai bagian dari perjuangan dan modal utama membangun kembali bangsanya.
“Ketika hari ini kita merasa nyaman dengan keadaan yang diberikan Allah namun kita juga harus i’daad (bersiap diri). Jika hari ini Palestina yang merasakan penderitaan dan kesulitan boleh jadi nanti kitapun merasakan hal yang sama. Oleh karenanya mulai dari sekarang kita siapkan mental dan iman kita yang kuat, sehingga ketika Allah berikan ujian yang sama dengan Palestina maka kita akan lebih kuat menghadapinya,” pungkasnya.
Harapannya untuk Palestina kita terus mendoakan mudah-mudahan suatu saat nanti akan merdeka dan bisa merasakan kehidupan yang benar benar nyaman, hidup dengan keluarga mereka dengan tentram dan damai. (nis)