SALURANSATU.COM – Debat Pilkada Jawa Barat, Senin (12/3/2018) sempat memanas pada sesi keempat. Calon Wakil Gubernur dari PDI Perjuangan, Anton Charliyan bertanya soal Meikarta pada Deddy Mizwar.
Mendapatkan serangan ini, Deddy berkilah bahwa ijin yang ia rekomendasikan hanya 84,6 hektare.
“Kami menolak yang 500-1.200 hektare,” kata Deddy Mizwar yang sempat bersikap keras terhadap Meikarta namun kemudian luluh.
Atas jawaban itu, Anton dan Hasan meminta transparansi, sehingga persoalan izin itu tak menjadi keresahan. Mendapatkan tekanan ini, Deddy lantas menyalahkan Bupati Kabupaten Bekasi, Neneng Hasanah Yasin. Padahal Neneng adalah juga Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bekasi, dengan kata lain, Neneng adalah anak buah Dedi Mulyadi di Golkar.
“Jabar menolak, tapi Bupati Bekasi mengizinkan, ini mesti transparan,” kata Deddy Mizwar.
Namun, pernyataan calon gubernur dari Demokrat dan Partai Golkar ini dimentahkan sendiri oleh tandemnya Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi malah terkesan membela Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin. “Ada potensi pajak di Meikarta. Di sana ada potensi pajak Rp 1 triliun, dan itu harus bisa diarahkan untuk perbaikan kampung kumuh di sana,” katanya.