Moderat dan Mencerdaskan
Indeks

Wacana Perda Bosda untuk Pesantren Disambut Baik

ppdb2025

 
SALURANSATU.COM – Salah seorang pimpinan pesantren di kota Bekasi Kyai Mumtaz, menyambut baik dengan adanya wacana untuk mendorong pemerintah daerah memberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) bagi pesantren dan santrinya lewat perjuangan lembaga lembaga Legislatif dan Eksekutif dengan lahirnya peraturan daerah (Perda).
Usai melakukan serangkaian kegiatan penyembelihan hewan kurban di komplek pondok pesantren Annur Bekasi Utara, Ahad (3/9/2017) kepada saluransatu.com ia mengatakan hari ini pesantren terkesan dianaktirikan, sementara justru ironisnya kaum santri ini dalam sejarah perjuangan dinilai paling banyak memberikan kontribusinya dan pemerintah lebih memperhatikan pendidikan formal ketimbang pesantren.
“Memang sangat diperlukan dan saya pikir sudah menjadi suatu keharusan karena pesantren dimana mana lebih terkesan dianaktirikan, sementara kalau kita lihat sejarah perjuangan justru sangat didukung oleh para santri, sementara ironisnya sekarang beberapa tahun belakangan ini justru pemerintah lebih memperhatikan pendidikan formal yang lain,” ujarnya.
Saya sendiri juga tidak tahu pasti kenapa, mungkin ini su’udzon saya saja, saya takutnya ada pergeseran nilai nilai keislama sedikit demi sedikit artinya dengan cara memberikan porsi dana lebih sedikit bagi pesantren sementara yang lain justru dikembangkan dan digalakkan
“Sebagai contoh sekarang beberapa tahun belakangan bagaimana SMK digalakkan dan anak anak santri atau siswa didorong seolah olah nanti setelah seleslai sekolah langsung kerja,”
Apa ini bentuk sekularisme?
“Saya tidak mengatakan seperti itu, tapi ini bisa jadi karena saya melihat pergeseran pergeseran nilai itu sedikit demi sedikt terus terjadi sehingga tidak terasa dan tidak kentara, termasuk bantuan dana yang kurang proporsional untuk para santri dan lainnya,” imbuhnya.
Di Indonesia memang identik basis NU adalah pesantren, makanya ketika tadi saya bahas masalah SMK, siswa siswi didorong setelah sekolah mereka langsung kerja, saya pikir ini adalah pembodohan dan otomatis setelah itu yang ada di kepala mereka adalah kerja oriented, gaji oriented, money oriented sementara mereka sedikit demi sedikit akan tergerus ingin melanjutkan kuliah, ingin menjadi orang pinter,
Maksud anda Kapitalis?
Bisa jadi arahnya ke kapitalis, sementara kalau kita lihat sejarah yang mengatakan orang paling cerdas itu adalah orang Israel dimana 90 persen warganya adalah sarjana dan minimal S1, artinya mereka hebat karena menitikberatkan kepada persoalan pendidikan sementara justru kita sebaliknya. Oleh karena bila memang kalo ada yang berupaya mengusulkan apalagi mendukung pesantren untuk mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah Daerah kita sangat menyambut baik.
Sebelumnya Komisi Pendidikan dan Pelatihan Dewan Kota Cerdas Bekasi (DKCB) Eri Mutawalli mengusulkan agar pemerintah daerah mengalokasikan dana Bosda untuk para santri khusunya pesantren di kota Bekasi. (Aal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *