Di antara gemerlap kabupaten Banyumas, terdapat sebuah jalinan kisah yang teranyam indah. Sebuah kisah tentang keberdayaan, perjuangan, dan harapan. Tuti Sundari, atau yang akrab disapa Mbak Tuti, bukan sekedar nama. Kini ia adalah mata air inspirasi kebaikan.
Mbak Tuti, dengan mata berbinar dan senyum, sudah lama dikenal sebagai sosok pemberdaya. Di tangannya, potensi perempuan-perempuan Banyumas bertransformasi menjadi kilauan berharga. Dari mendampingi emak-emak bisnis Kangen Water, mengajak mereka menemukan keindahan dalam melantunkan tahsin melalui metode Wafa, hingga memberikan pendidikan secara privat. Namun, perjalanan Mbak Tuti tak berhenti di situ. Beliau merangkul lebih dalam, mengajak para ibu ini untuk merdeka secara ekonomi, melalui pelatihan pembuatan sabun, eco enzym, hingga pupuk mol.
Namun siapakah Mbak Tuti sebenarnya? Jauh sebelum ia dikenal sebagai pemberdaya masyarakat, semangatnya sudah berkobar saat masih menjadi mahasiswa. Lahir dari Rumah Baca Cendekia, gerakan sosial yang ia inisiasi yang kini telah menjadi Yayasan Profetik Muda Indonesia, Tuti Sundari sudah menorehkan janji pada dirinya untuk selalu berada di garis depan perubahan. Tak hanya mengisi kepala dengan ilmu, tapi juga hati dengan empati.
Kisah Mbak Tuti bukan sekadar tentang memberi ilmu, melainkan tentang menyalakan api semangat di hati setiap perempuan. Menanamkan keyakinan bahwa setiap perempuan berhak berdaya, berhak bermimpi, dan berhak mewujudkan mimpinya.
Dalam setiap tetesan eco enzym, dalam setiap tahsin, dalam setiap gelas Kangen Water, ada jejak tangan lembut Mbak Tuti yang telah menyulam harapan. Di Kabupaten Banyumas, dia bukan sekadar sahabat, namun juga pelita bagi perempuan-perempuan yang ingin berdaya.
Tak ada yang lebih mempesona dari seorang perempuan yang berdiri teguh membela sesamanya. Dan di Banyumas, Mbak Tuti telah menjadi simbol keberdayaan itu sendiri. Sebuah kisah yang mengajarkan kita bahwa, dengan semangat dan dedikasi, kita semua dapat menjadi sahabat bagi mereka yang ingin berdaya. (Ahmad Sofia Robbani)