Delapan Jam Satgas Periksa Berkas RS Hosana Media dan RS Elisabeth
Bekasi – 14 anggota Satuan Tugas (Satgas) penanganan beredarnya vaksin palsu, mendatangi dua Rumah Sakit (RS) Hosana Medica di Jalan Pramuka Kelurahan dan RS Elisabeth di jalan Raya Narogong Selasa (19/7). Satgas yang dibagi dua tim ini masing-masing mengerahkan tujuh anggotanya ke setiap RS secara serentak, datang sekitar pukul 10.00 WIB dan selesai melakukan pemeriksaan terhadap dua RS pada pukul 18.55 WIB.
Satgas yang terdiri dari kepolisian, perwakilan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta lembaga terkait bidang kesehatan . Tim yang datang dengan seragam batik ini langsung naik ke lantai empat RS. Setelah delapan jam berada di dalam RS Satgas Kemenkes, keluar dengan tergesa – gesa melalui pintu belakang RS. Salah satu anggota Satgas Kemenkes Rika mengatakan pihaknya hanya melakukan pendataan dan pemeriksaan terhadap berkas yang di miliki pihak RS terkait kerjasama order vaksin kepada CV Azka Medical.
“Gak kami, gak bawa berkas apa-apa dari RS, hanya melakukan pemeriksaan dan pendataan berkas saja. Saya belum bisa kasih jawaban apa-apa. Kalau rencana balik lagi untuk pemeriksaa lanjutan belum tau kapan waktunya,” ujar Rika sambil masuk ke dalam mobil berwarna putih yang sudah menunggunya.
Sementara Dinas Kesehatan Kota Bekasi, mengeluarkan data sementara ada sedikitnya 246 anak yang menjadi korban vaksin palsu yang berasal dari tiga RS swasta yakni RS St Elisabeth sebanyak 125 anak, RS Hosana Medica 81 anak, dan RS Permata Bekasi 40 anak. Dan masih menunggu data hasil verifikasi Satgas Penanganan Vaksin Palsu Kementerian Kesehatan. Menurut Seketaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Teti Manurung data verifikasi dari Satgas Kemenkes akan di jadikan rujukan untuk melakukan imunisasi ulang di Kota Bekasi. “Kami masih menunggu data verfikasi dari Satgas Kemenkes untuk ajuan imunisasi ulang di Kota Bekasi,” ujar Teti
Teti melanjutkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah membentuk Satgas Penanganan Vaksin Palsu. Satgas ini terdiri pemerintah daerah, kepolisian, TNI, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), serta ikatan dokter. Yang akan berkoordinasi dengan Satgas bentukan Kemkes untuk penanganan korban vaksin palsu di Kota Bekasi. “Satgas kita akan berkoordinasi dengan Satgas Kemenkes untuk penanganan lanjutan korban vaksin palsu ini,” pungkasnya. (*/dns)