SALURANSATU.COM – Pada tanggal 25-26 Juni, telah dilaksanakan lokakarya yang diselenggarakan oleh Tim Penelitian Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba). Lokakarya ini merupakan pelatihan mengenai Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan psychological first aid (PFA) kepada Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bandung.
Pelatihan ini berlangsung selama 2 hari. Hari pertama dilaksanakan dalam jaringan dengan memaparkan beragam teori yang disampaikan oleh beberapa pemateri. Di hari kedua, acara dilaksanakan secara langsung di Kantor Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.
Menurut Ketua Lokakarya, Dinda Dwarawati, pelatihan ini diharapkan bisa menjadi bekal bagi relawan untuk di praktikkan pada sekolah-sekolah di Kabupaten sehingga lebih waspada terhadap kebencanaan dan lebih siap serta tangguh dalam menghadapi bencana.
Acara ini dihadiri oleh 30 peserta dan banyak peserta terlihat bersemangat untuk mengikuti kegiatan dan aktif dalam bertanya maupun memberikan pendapat.
Materi pertama diisi oleh Nandang Noor RH yang menyampaikan materi Satuan Pendidikan Aman Bencana Jawa Barat (SPAB). Menurutnya “Sekolah di Jawa Barat harus aman karena secara geografis Jawa Barat merupakan rawan daerah bencana, anak juga memiliki hak untuk terlindungi, dan mempertangguh warga terhadap bencana.”
Materi Kedua diisi oleh Abdurochman, S.Sos yang memaparkan materi “Peran BPBD dalam Pengurangan Risiko Bencana Melalui SPAB”. Menurut beliau kesipsiagaan bencana mutlak harus dimulai dari atau oleh individu dan keluarga.
Materi selanjutnya dijelaskan oleh Deni Sopiansyah, M.Pd dari Kanwil Kemenag Kantor Kabupaten Bandung. Beliau menjelaskan bahwa peran Kemenag dalam pengurangan risiko bencana adalah memberikan sosialisasi, melaksanakan do’a, dan menanmkan nilai-nilai religiusitas kepada semua elemen masyarakat untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah.
Kemudian materi mengenai modul SPAB dijelaskan oleh Kang Ari selaku perwakilan dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bandung. Dalam materi tersebut dijelaskan bahwa ketika terjadi bencana siswa terdampak secara psikis oleh karena itu psychology first aid (PFA) dibutuhkan.
Materi terakhir pada hari pertama dijelaskan oleh Anna Rozana terkait psychological first aid (PFA) menurut beliau PFA penting diberikan kepada penyintas karena memberikan dukungan, memberikan kenyamanan, menunjukkan kepedulian, dan menanamkan harapan.
Pada hari kedua acara dilaksanakan secara langsung di Kantor Kecamatan Banjaran. Dalam acara tersebut kang Ari beserta panitia memberikan praktik langsung kepada peserta bagaimana praktik menjalankan PFA dan juga modul SPAB.