Moderat dan Mencerdaskan Masyarakat
Indeks
Hikmah  

Akhirnya Semuanya Sama

Oleh: Satria Hadi Lubis
Tidak perlu sombong dengan kecerdasan, kecantikan, ketenaran, kepangkatan, dan kekayaan Anda.

pilkada

Karena :

Pada usia 40 tahun, yang berpendidikan tinggi dan yang kurang berpendidikan akhirnya peluangnya sama dalam menghasilkan uang. Karena rezeki Allah yang mengatur. Orang yang kurang berpendidikan bahkan banyak yang bisa menghasilkan lebih banyak uang dari yang berpendidikan. Jadi lupakanlah kesombongan akan gelar dan kecerdasan.

Pada usia 50 tahun, “cantik/ganteng” dan “jelek” adalah sama. Tidak peduli seberapa cantik Anda, pada usia ini, keriput, bintik hitam, dan lain-lain tidak dapat disembunyikan lagi.

Pada usia 60 tahun, “posisi tinggi” dan “posisi rendah” sama. Setelah pensiun, bahkan seorang office boy, akan menghindar melihat bekas atasannya. Banyak dari kita telah dipanggil Tuhan. Dan meninggalkan apa yang kita cari di dunia.

Dan bila kita dipanjangkan umurnya, pada usia 70 tahun, “rumah besar” dan “rumah kecil” adalah sama. Karena kita sudah mengalami degenerasi sendi, sulit bergerak, hanya membutuhkan sedikit ruang untuk duduk dan tidur, hanya berpindah dari kamar tidur ke kamar mandi.

Bila Tuhan masih memanjangkan usia lagi, pada usia 80 tahun, “punya uang” dan “tidak ada uang” adalah sama. Bahkan ketika Anda ingin menghabiskan uang, Anda tidak tahu harus belanja di mana dan buat apa. Semuanya terkikis oleh ketiadaan kemauan untuk belanja

Dan pada usia 90 tahun, “tidur” dan “bangun tidur” sama. Setelah Anda bangun, Anda masih tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan tak sadar sudah bangun atau masih tidur.

Oleh karena itu, ambillah hidup yang mudah, jangan stres. Biarkan semua berjalan apa adanya.

Dalam jangka panjang, di dunia ini akhirnya kita semua akan SAMA.

Jadi lupakan semua ketegangan hidup serta sombong dengan kecerdasan, kecantikan/kegantengan, ketenaran, kepangkatan dan kekayaan.

Justru yang penting, jangan lupakan akhirat. Karena di sana akhirnya kita akan BEDA sesuai dengan tingkat ketakwaan. Ada yang di surga dan ada yang di neraka. Surga pun bertingkat-tingkat. Neraka pun bertingkat-tingkat. Beda dalam waktu yang panjang, bahkan selamanya.

Penulis: Satria Hadi LubisEditor: Ani