SALURANSATU.COM, Tasikmalaya – Relawan kemanusiaan Teladanku kembali menggelar kegiatan sosial di Pondok Tahfidz Yatim dan Dhuafa Mutiara Galunggung pimpinan ustadzah Eti Nurhayati yang berlokasi di Jalan raya Cipanas-Galunggung, kampung Pesangrahan, desa Gunungsari, kecamatan sukaratu, kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (20/3/2022).
Kali ini tidak hanya aksi sosial dengan mengajak makan bersama puluhan yatim dan dhuafa bahkan sejumlah jompo, Teladanku juga memberikan pelatihan kepada para janda cara membuat sate taichan, salah satu kuliner yang paling diminati anak muda saat ini. Berkolaborasi dengan Sate Taichan Uwa yang lumayan populer di kota Bekasi kegiatan ini boleh dibilang sukses dan sangat menginspirasi para ibu.
Mulai dari pembelian dan pemilihan bahan-bahan bumbu hingga cara pengolahannya, tim Taichan Uwa memberikan ilmu dan kuncinya dalam meracik hingga menciptakan kelezatan dan cita rasa istimewa Sate buatan Ucha, lelaki asal Langensari, Banjarsari.
Sebelum acara makan bersama, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan dari santri dan santriwati pondok tahfidz yatim dhuafa Mutiara Galunggung antara lain, pidato, pembacaan puisi, tasmi al quran, tahfidz al quran hingga kumandang adzan. Cukup meriah acara ini meski dilakukan di luar pondok dan di tengah guyuran hujan agar masyarakat juga bisa menyaksikan langsung atraksi mereka.
Sementara itu, Direktur Teladanku, Rama Yudhistira mengatakan kegiatan upgrading skil dengan memberikan training pembuatan sate taichan ini dilakukan untuk memberikan pengalaman baru serta inspirasi bagi para janda untuk memperkuat basis perekonomian keluarganya.
“Kita paham betapa kondisi ekonomi keluarga-keluarga yatim dan dhuafa ini perlu mendapatkan perhatian lebih terutam bagi kita yang mampu. Pandemi Covid-19 telah melahirkan angka kemiskinan baru, di mana banyak yatim dan dhuafa yang terdampak. Oleh karena itu Teladanku mencoba memberikan sekaligus mengangkat kemampuan dan potensi mereka dengan memberikan pendampingan serta skil untuk tetap bertahan dalam kondisi kesulitan ini,” ujarnya.
Selanjutnya, Teladanku menyambangi salah seorang warga, Wahyu (24) yang terkena penyakit kaki gajah di kampung Cikole, desa Gunungsari yang sudah 18 tahun tak kunjung sembuh. Orang tua berharap melalui relawan Teladanku ada dermawan yang peduli dengan musibah yang diderita anaknya agar bisa mendapatkan pengobatan serius di rumah sakit. (Denis)