SUKABUMI- Ketua Primer Koperasi Pengolahan Sampah (PKPS) Sukabumi, Mukaromudin menyatakan nanti jika sampah terkelola dengan baik di sumbernya oleh rumah tangga ataupun kawasan itu akan mengurangi pencemaran lingkungan kemudian mengurangi pembuangan sampah secara langsung ke TPA.
“Kami juga di koperasi harapkan agar apa yang dihasilkan oleh bank sampah ataupun UMKM yang dibina oleh Koperasi itu bisa terserap oleh pasar, melalui pemerintah atau pihak lainnya itu,” jelasnya usai audiensi dengan anggota DPR RI drh. Slamet, di Sukabumi, Sabtu (7/8/2021).
Pihaknya juga mendampingi para pelaku UMKM, memfasilitasi pelatihan ataupun legalitas seperti izin edar dan lainnya.
Secara ekonomis, pengelolaan sampah memiliki nilai tersendiri. Menurut Mukaromudin, sisi ekonomisnya, untuk di pengelolaan sampah sampah yang sudah terkumpul lalu didaur ulang
Sampah organik dibuat pupuk kompos, pupuk padat sama pupuk cair.
“Untuk Sisi ekonomisnya untuk pupuk cair itu 500 mili bisa sampai 20 ribu sampai rp 40.000 harganya kayak gitu kalau misalkan pupuk padat yaitu dari 1000 sampai rp 2.500 tergantung pengemasan,” ujarnya.
Untuk sampah anorganik yang ditabung oleh masyarakat tukang sampah dari bank sampah disalurkan ke PKPS Sukabumi untuk masuk ke industri daur ulang, untuk sampah-sampah yang terpilah itu bisa memiliki nilai ekonomis. Rentang harga nilai ekonomi dari sampah itu beragam ada yang mulai dari 2000 sampai 6000 rupiah.
“Untuk kendala ya kita istilahnya kita berharap adanya kolaborasi antara primer koperasi pengelola sampah dengan pemerintah daerah. kita sangat berharap di Kabupaten Sukabumi terbentuk tim pengelola sampah supaya ada kejelasan apa pembagian tugas masing-masing stakeholders antara pemerintah daerah, swasta atau masyarakat itu semua disatukan dalam satu tim, yaitu tim pengelola sampah jadi pembagiannya jelas. karena sampah itu masalah bersama. ini tentunya harus ada kewajiban-kewajiban yang dipegang setiap masing-masing kayak gitu jadi kata-kata bersama ini bukan berarti jadi saling lempar,” tukasnya.
Selama ini volume sampah yang dihasilkan kata Mukaromudin minimal 1 ton per hari, jika dikolaborasikan dengan tim.
“kalau di-collecting secara baik atau dikumpulkan secara baik itu bisa dikumpulkan ratusan ton sebetulnya dari Kabupaten Sukabumi kan apalagi penduduknya kan dua juta itu ini rata-rata dari setiap RT aja itu bisa nyampe 150 kilo per RT. Tergantung partisipasi masyarakat. kalau misalkan ini terjadi secara masif itu sumber daya alam kita itu tidak akan terbuang plastik bahan bakunya dari minyak bumi kayaknya itu wajib didaur ulang jadi plastik itu ramah lingkungan jika kita mengelolanya dengan baik seperti itu ya jadi nggak ada tuh pelarangan plastik,” pungkasnya.