LingkarBekasi – Masih lekat dalam ingatan publik, betapa sederhananya pasangan Jokowi-Ahok pada kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Betapa tidak, saat datang ke deklarasi damai di Senayan pada 23 Juni 2012, pasangan ini datang menggunakan bis Metromini kumuh berwarna merah/biru, sementara Foke-Nara menggunakan bis pariwisata mewah.
Seiring berjalannya waktu, ketika Jokowi-Ahok memimpin Jakarta yang dilanjutkan dengan Ahok-Djarot, tidak ada perbaikan signifikan pada nasib Metromini.
Kini, kendaraan umum seperti Metromini dan Angkutan Kota semakin terpinggirkan dengan kehadiran kendaraan online. Demonstrasi besar-besaran dilakukan sopir metromini, angkot dan moda transportasi umum lainnya di Jakarta, Senin (14/3/16) lalu.
Alih-alih menanggapi demonstrasi sopir yang meminta keadilan aturan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok justru mengaku senang Metromini mogok.
“Kalau dia mogok lebih bagus, mogok saja seumur hidup. Kita happy saja kalau mereka mogok,” kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota, seperti dilansir Metrotvnews, Selasa (15/3/16).
Nasib Metromini, dulu dipakai Ahok mengantarkan ke tampuk pimpinan ibukota, sekarang dicaci maki dan tak diberikan solusi. (eas)