Moderat dan Mencerdaskan Masyarakat
Indeks

Aksi Bela Palestina MOI: Harus Ada Ramadan Di Gaza

SALURANSATU.COM – Jakarta, Sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) yang tergabung dalam Majelis Ormas Islam (MOI) akan melakukan long march dan penggalangan dana bagi warga Palestina di Gaza.

pilkada

Ketua Umum MOI, KH Nazar Haris di Jakarta, Jumat, mengatakan, pihaknya akan melakukan long march dari Keduataan Besar Amerika Serikat ke Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Sabtu (9/3) guna memprotes serangan brutal dilakukan Israel kepada Palestina.

Aksi long march itu akan dibarengi dengan penggalangan dana untuk warga Gaza yang kini mengalami kesulitan mendapat makanan dan minuman.

“Ini menjelang Ramadhan kita ingin saudara-saudara akan menjalankan puasa. Jangan sampai mereka berpuasa dan tidak bisa berbuka,” kata Nazar dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Menurut dia, di Gaza kini ada sekitar 300 ribu keluarga menderita imbas blokade yang dilakukan Israel yang mengakibatkan bantuan kemanusiaan yang dikirim berbagai pihak terhambat.

“Resolusi PBB sudah berkali-kali di-Veto oleh Amerika. Makanya, kita melakukan aksi di depan Kedubes Amerika. Kita tetap akan melakukan dorongan kepada dunia untuk membantu Palestina,” ujarnya.

Dalam aksi esok MOI juga akan meluncurkan gerakan Indonesia “Nine for One Gaza”, sebuah gerakan di mana sembilan keluarga Indonesia menanggung biaya hidup satu keluarga di Gaza.

Dalam gerakan itu, MOI menyatakan akan bekerja sama dengan 27 lembaga kemanusiaan yang sudah memiliki data terkait kondisi di Gaza untuk mendistribusikan bantuan.

“Nanti kita hadir di depan Kedubes Amerika melakukan orasi-orasi, penggalangan dana. Kemudian kita melakukan long march sampai Bundaran HI. Dimulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 10.00 WIB,” ujarnya.

Menurut Nazar, peristiwa yang terjadi di Palestina merupakan masalah kemanusiaan menjadi tanggungjawab sesama manusia, sehingga butuh bantuan seluruh pihak.

Sementara itu, Sekjen PP Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Khairan Muhammad Arif menuturkan peristiwa di Palestina yang merenggut banyak korban merupakan urusan kemanusiaan karena disaksikan seluruh dunia.

“Jangan sampai zaman kita ini, abad 21 menjadi sejarah hancurnya kemanusiaan yang akan dikenang generasi berikutnya,” kata Khairan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *