SALURANSATU.COM – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di desa Ciladaeun, kecamatan Lebakgedong, kabupaten Lebak, provinsi Banten, awal tahun 2020 lalu telah menghancurkan sebahagian besar wilayah ini.
Kepala Desa Ciladauen, Yayat Dimyat menyatakan musibah ini menjadi pukulan telak karena dahsyatnya dampak terjangan banjir dan longsor menghancurkan infrastruktur jalan jembatan hingga rumah rumah, sawah dan perkebunan, meskipun ia meyakini ada hikmah besar dibalik setiap kejadian ini.
“Kejadian banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang wilayah kami kampung muhara desa Ciladaeu ini merupakan pukulan telak bagi kami karena yang selama ini kami tata baik sektor pertanian dan lain lain hancur seketika, bahkan rumah rumah banyak yang rusak hanyut terseret derasnya banjir dan dahsyatnya tanah longsor,” ujarnya kepada saluransatu.com lewat selulernya, Kamis, (13/2/2020)
Selain itu, kata Yayat, akses jalan terputus dari mulai jalan jembatan gantung yang biasa digunakan para petani untuk berkebun, irigasi dan saluran yang biasa mengairi sawah juga rusak, sarana air bersih juga sama pada rusak bahkan jembatan permanen juga. Tapi masyarakat yakin seyakin yakinnya bahwa semua ini pasti banyak hikmah yang harus kami petik.
“Dengan kejadian ini kami sadar bahwa bagaimana cara
merawat alam dengan baik, hubungan antar sesama itu yang harus lebih dipererat, saling menasehati dan saling mengingatkan untuk berbuat yang lebih baik,” sambungnya.
Harapan kami di masa pemulihan (recovery) ini warga mendapatkan dukungan dan bantuan untuk kembali bisa hidup normal tentunya dengan saling bahu membahu diantara kita.
“Alhamdulillah Delta Tiga Foundation sebagai lembaga kemanusiaan hadir mendampingi kami, memeluk kami dengan pelukan yang sangat erat dan semoga kedepan kami bisa melihat alam kami kembali indah,” tukasnya.
Yayat Dimyat juga menegaskan bahwa untuk pemulihan pasca bencana ini sektor pendidikan dan perekonomian warga merupakan fokus yang harus segera ditangani.
“Pendidikan adalah segala galanya. Hari ini anak anak sekolah Paud masih belum pada sekolah karena sarana gedung yang pada bocor dan tidakadanya toilet, anak SD kalau ada hujan pada lari dan pulang karena masih trauma dan diatas gedung sekolah SDN 1 Ciladaeun tanahnya sudah terbelah jadi sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya.
“Harapan kami semoga sektor itu bisa segara tertangani juga penguatan mental anak segera pulih. Berbicara sektor pertanian itu sangat vital sekali karena warga masyarakat kami umumnya adalah petani namun harapan kami semoga akses jembatan gantung yang menghubungkan ke sektor pertanian bisa segera dibangun juga sarana irigasinya. kami sering ngobrol bertukar pendapat dengan warga untuk pemulihan lahan dan kebun yang hari ini pada longsor alangkah bagusnya kalau sekiranya ditanam dengan tanaman produktif misalnya duren yang bagus supaya tidak ada petani yang berniat menebangnya,” pungkasnya. (red)