SALURANSATU.COM – Kabupaten Tasikmalaya – Constitution of Liberation (CONTOL) gruduk kantor Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Senin, (19/4/2021). Dalam aksinya mereka menanyakan transparansi pembangunan penataan daya tarik 2 wisata di Karangtawulan dengan hps 1.117M hasil lelang 894 JT dan Galunggung dengan hps 600 JT dan hasil lelang 479 JT.
“Kami melakukan aksi ini sebab adanya serapan anggaran yang maksimal tapi untuk aplikatif dalam menyalurkan anggaran pada pembangunan 2 tempat wisata tersebut malah tidak maksimal, kami mengindikasi adanya main mata dinas dengan pihak ketiga, dan sesuai hasil tadi kami akan mengaudit,” ujar Muhammad Ibrahim Koordinator aksi.
Muhammad Ibrahim mengatakan aneh ketika adanya penataan tapi tidak ada itikad baik untuk meningkatkan PAD Kabupaten Tasikmalaya dari sektor pariwisata.
“Jangan main-main dengan anggaran, pembangunan tersebut dibangun ada yang harus diproyeksikan, malah ini tidak ada efek apapun untuk menyerap hasil PAD yang lebih mantap, malah Kabid melempar tugas itu bukan urusan mereka, itu urusan Pemda,” lontar Muhammad Ibrahim.
Ia melanjutkan, banyak yang tidak beres pada badan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga. “Saya mempertanyakan kenapa gedung dinas pariwisata dan pemuda olahraga masih ada di wilayah Kota Tasikmalaya, apa tidak berani pisah aset dari Kota Tasikmalaya.
Menurut kordinator aksi, demonstran ditemui langsung oleh Kepala Bidang Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, Mulyana.
Adapun tuntutan para demonstran antara lain; 1) Menuntut Kadisparpora Kabupaten Tasikmalaya untuk transparan mengenai anggaran penataan daya tarik wisata cipanas Galunggung Sumber dana dari APBD 2020 (DAK). 2) Menuntut Kadisparpora kab. Tasikmalaya soal penataan daya tarik wisata pantai karang tawulan Sumber dana dari APBD 2020 (DAK).