SALURANSATU.COM – LSPR Institute of Communication & Business Jakarta pada Selasa, (23/7/2024) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat Pelatihan Standarisasi Komoditi Pertanian dan Perikanan di Desa Golo Mori sebagai bagian dari Supply Chain Hotel dan Restoran Labuan Bajo.
Kegiatan ini dilakukan melalui kolaborasi Fakultas Bisnis LSPR khususnya Prodi Pariwisata dengan pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Sejak Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai ‘Tujuh Keajaiban Dunia’ dan situs warisan dunia oleh UNESCO, Labuan Bajo menjadi destinasi wisata yang dikenal begitu banyak wisatawan baik lokal maupun asing. Dengan keindahan alam, satwa langka Komodo dan biodiversitas kehidupan bawah laut, Labuan Bajo memiliki keunikan dan nilai jual sebagai top of mind bagi wisatawan asing khususnya yang menyukai wisata alam dan adventure.
Seiring dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas oleh Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif RI, berbagai pembangunan infrastruktur mulai dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta untuk memudahkan wisatawan menikmati potensi wisata keindahan alam Labuan Bajo.
Dengan semakin meningkatnya perkembangan dan aktivitas pariwisata, banyak hotel internasional berbintang, investor dan pengelola wisata kelas dunia yang mulai memperhatikan Labuan Bajo khususnya pada kawasan pantai Desa Goro Mori.
Berkaitan dengan kasus tersebut, Dosen Program Studi Pariwisata Fakultas Bisnis LSPR Institute mengadakan pelatihan standardisasi produk pertanian dan perikanan di desa Golo Mori sebagai bagian dari rantai pasok hotel dan restoran di Labuan Bajo.
Theo dan Fera dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur menyampaikan kepada masyarakat Desa Golo Mori mengenai pentingnya penanganan produk perikanan mulai dari penangkapan di atas perahu sampai ke daratan.
Karena memang komoditas perikanan sangat cepat terjadi pembusukan. Hal ini disiapkan kepada warga masyarakat Desa Golo Mori agar masyarakat mahir dalam menghandle komoditas ini agar berkualitas tinggi, karena memang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Terlebih jika di Desa Golo Mori saat ini mulai banyak dibangun hotel-hotel besar dan berkelas. Sehingga harapannya masyarakat dapat memasok produk perikanan kepada hotel-hotel dan tempat wisata yang mulai menjamur di sekitar Desa Golo Mori. Dengan demikian juga dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Jati Paras Ayu, MM.Par., CHE selaku ketua Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kepala Program Studi Pariwisata Fakultas Bisnis LSPR, menginisiasi kegiatan dengan mangangkat tema Pelatihan Standardisasi Komoditi Perikanan di Desa Golo Mori sebagai bagian dari Supply Chain Hotel & Resto di Labuan Bajo.
“Desa Golo Mori yang notabene mata pencaharian utama masyarakatnya adalah seorang Nelayan, sangat perlu mendapatkan pengetahuan terkait bagaimana menjaga kualitas komoditi Ikan agar menjadi pemasok utama pada bisnis Hotel hingga Restoran,” ujarnya.
Pelatihan ini bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Labuan Bajo yang diisi dengan pemateri oleh Theodore, S.Pi dan Ferawati, S.Pi. Kegiatan pelatihan yang juga didukung oleh Yesi Pandu Pratama Wibowo DC M.Par dan Siti Adelita Raif Khadijah., M.Par, membantu membuatkan poster Infografis terkait informasi bagaimana menjaga sanitasi kualitas Komoditi Ikan hingga kebersihan diri para Nelayan di Desa Golo Mori.
Diharapkan dengan menjadikan Desa Golo Mori sebagai Desa Wisata dan Desa pemasok utama pada komoditi Ikan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang sejalan dengan konsep Pariwisata Berkelanjutan.
Dengan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat Desa Golo Mori untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki desa khususnya perikanan dan pariwisata guna menyejahterakan masyarakat dengan memenuhi prinsip keberlanjutan yaitu lingkungan, sosial-budaya dan ekonomi melalui tradisi Masyarakat pesisir yang sudah mandarah daging.
Sekilas LSPR
LSPR Institute of Communication & Business telah berdiri sejak 1 Juli 1992 adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan program sarjana ilmu komunikasi yang terbagi atas enam konsentrasi pilihan yaitu Public Relations, International Relations, Marketing Communication, Mass Communication, Digital Media Communication & Advertising, dan Performing Arts Communication, serta program pasca sarjana yang terbagi menjadi empat konsentrasi yaitu Corporate Communication, Marketing Communication, International Relations Communication, dan Mass Media Management. Saat ini LSPR memiliki 20.000 lulusan serta sebanyak 6.536 mahasiswa/i aktif.
Sejak tahun 2002, LSPR selalu mendapatkan pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A. Untuk program S1 LSPR telah mendapatkan pengakuan internasional dari lembaga akreditasi internasional yakni The London Chamber of Commerce and Industry Examination Board (LCCI) United Kingdom and City and Guilds UK, sedangkan untuk program S2 LSPR menjalin kerjasama dengan Edith Cowan University Australian dan City and Guilds UK.
LSPR bertransformasi menjadi Institut Komunikasi dan Bisnis atau LSPR Communication & Business Institute berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dengan Nomor 1035/KPT/I/2019. Surat keputusan tersebut diberikan oleh Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T (Plt. Kepala Lembaga LLDIKTI Wilayah III) dan diterima oleh LSPR Manajemen pada hari selasa, 12 November di Kantor LLDIKTI Wilayah III Jakarta. LSPR kini menyelenggarakan tujuh Program Studi, yaitu Ilmu Komunikasi Program Magister, Ilmu Komunikasi Program Sarjana, Ilmu Komunikasi Program Pendidikan Jarak Jauh yang diselenggarakan di Provinsi Bali, Desain Komunikasi Visual Program Sarjana, Manajemen Program Sarjana, Pariwisata Program Sarjana, dan Bisnis Jasa Program Sarjana
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi:
Dewi Rachmawati
Email: dewi.r@lspr.edu