Oleh: Fachrizza Mudzakky
(Alumni Ponpes An-Nur kota Bekasi, Mahasiswa S2 Digitech University, Bandung)
Kopi merupakan minuman yang seringkali kita jumpai setiap hari. Kopi yang memiliki kandungan kafein dan rasa yang khas membuat para penikmat kopi tidak bisa berpaling untuk meminumnya. Di zaman yang modern seperti saat ini, kopi sudah mulai disajikan dalam menu yang bervariasi seperti Americano, espresso, latte, cappuccino, dan lain sebagainya. Apalagi saat ini kopi juga dihiasi oleh berbagai macam art coffee yang membuat kopi menjadi minuman yang sangat menarik dan banyak digemari oleh kebanyakan manusia.
Walaupun demikian, ada yang jauh lebih menarik dari hanya sekedar meminum kopi saja. Kopi memiliki keutamaan yang sangat banyak dan menjadi salah satu minuman andalan bagi orang-orang yang sedang menempuh jalan untuk menuju Allah SWT.
Al-Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Attas di dalam kitabnya yang berjudul At-Tadzkir Al-Musthofa mengatakan,
ومما أفاده الحبيب الإمام العارف بالله أحمد بن حسن العطاس عن شيخه الحبيب الإمام العارف بالله أبي بكر بن عبد الله العطاس عن الحبيب الإمام العارف بالله أحمد بن علي البحر القديمي أنه اجتمع بالنبي ﷺ يقظة فقال : يا رسول الله! أريد أن أسمع منك حديثاً بلا واسطة فقال له : «أحدثك بثلاثة أحاديث : الأول – ما دامت رائحة قهوة البن في فم الإنسان تستغفر له الملائكة، والثاني – من اتخذ سبحة ليذكر الله بها كتب من الذاكرين الله كثيراً، إن ذكر بها أو لم يذكر ! والثالث من وقف بين يدي ولي الله تعالى حي أو ميت فكأنما عَبَد الله في زوايا الارض حتى تقطع إربا إرباً». انتهى.
Pada suatu waktu, As-Sayyid Ahmad bin Ali Al-Bahr Al-Qadimi berjumpa dengan Rasulullah SAW dalam keadaan terjaga. Beliau berkata kepada Rasulullah SAW : “Wahai Rasulullah, Aku ingin mendengar hadits darimu tanpa perantara”. Kemudian, Rasulullah SAW bersabda : “Aku akan memberimu 3 hadits : “ Pertama, Selama bau biji kopi ini masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka malaikat akan beristighar (memohonkan ampun) untuknya selama itu pula. Kedua, barangsiapa yang menjadikan tasbih untuk selalu mengingat Allah SWT, maka ia akan dicatat sebagai orang yang selalu ingat kepada Allah, baik disaat ia menggunakan tasbih itu untuk bertasbih atau tidak. Ketiga, barangsiapa yang berada di depan Wali (Kekasih) Allah baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal (di kubur), maka seakan-akan ia sedang beribadah kepada Allah di sudut-sudut bumi, sampai ia pergi”.
Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Attas mengatakan,
وكان الحبيب أبو بكر بن عبد الله العطاس يقول : إن المكان الذي يُترك خالياً يسكنون فيه الجن ، والمكان الذي تفعل به القهوة لا يسكنونه الجن ولا يقربونه.
“Sesungguhnya tempat yang ditinggalkan dalam keadaan sepi (kosong), maka jin akan menempatinya. Sedangkan tempat yang biasa digunakan untuk membuat hidangan minuman kopi, maka para jin tidak akan bisa menempatinya dan tidak akan bisa mendekatinya”.
Kopi yang diminum oleh kita sehari-hari, bisa mengantarkan kita mendapatkan pahala dari Allah SWT bergantung kepada tujuan kita mengkonsumsi kopi tersebut. Di dalam sebuah syair dikatakan,
وَبِهِ قَدْ جَزَمَ ابْنُ حَجَرٍ
عَنْ صَاحِبِ الْعُبَابِ قَالَ إِنَّهَا
وَتُحْصِلُ النَّشَاطَ طِيْبَ الْخَاطِرِ
بَلْ رُبَّمَا كَانَ مَعُوْنَةً عَلَى
فَتَّجِهْ أَنَّ لِذَاكَ حُكْمَهُ
فَنَيْلُهُ لَهَا طَاعَةٌ فَافْهَمُوْا
قَالُوْا فَإِنَّ الْوَسَائِلِيَّةِ
وَالرَّمْلِي مَعَ نَقْلِهِمَا الْمُحَرَّرِ
لاَ تُزِيْلُ الْعَقْلَ وَ كُنْ مُنْتَبِهًا
مَعَ عَدَمِ الْإِنْشَاءِ لِلضَّرَرِ
زِيَادَةِ الْعَمَلِ خُذْ مُحَصَّلًا
فَإِنْ وُجِدَ طَاعَةً عَمَلُهُ
أَوْ مُبَاحًا فَمُبَاحٌ أَنَّهُمْ
يُعْطَى لَهَا حُكْمُ الْمَقَاصِدِ
Pendapat (kebolehan minum kopi) dikuatkan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami (di dalam Kitab Syarh Al-‘Ubab)
dan Imam Muhammad ar-Ramli (di dalam Kitab Fatawa Ar-Ramli) beserta kutipan keduanya yang telah dijernihkan
Dari pengarang Kitab Al-‘Ubab (Karya Imam Ahmad bin ‘Umar Az-Zabidi Al-Yamani), beliau berpendapat bahwa
Kopi itu tidak membuat hilang akal, dan jadilah orang yang memperhatikan.
Kopi menghasilkan semangat, perasaan yang bagus
Serta tidak menimbulkan bahaya
Bahkan kopi bisa menjadi penolong atas
Tambahnya aktivitas (amal). Ambillah Qaul yang menghasilkan
Kuatkan bahwa hukum minum kopi adalah untuk tujuan tersebut
Jika dipastikan orang yang mengkonsumsi kopi itu untuk ketaatan
Maka minum kopi menjadi suatu keta’atan
Atau untuk perkara yang mubah, maka minum kopi menjadi mubah pula
Mereka berpendapat karena sesungguhnya untuk suatu perantara
Diberikan hukum dari tujuan tersebut
Al-Imam Ibnu Hajar Al-Haitami juga memberikan pandangannya terkait kopi, beliau mengatakan,
ثم اعلم ايها القلب المكروب أن هذه القهوه قد جعلها اهل الصفاء مجلبة للأسرار مذهبة للأكدار وقد اختلف في حلها اولا وحاصل ما رجحه ابن حجر في شرح العباب بعد ان ذكر أنها حدثت في اول قرن العاشر . ان للوسائل حكم المقاصد ،فمهما طبخت للخير كانت منه وبالعكس فافهم الأصل
“Kemudian ketahuilah Wahai hati yang gelisah, bahwa kopi ini telah dijadikan oleh Ahli shofwah (orang-orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Allah, juga penghapus kesusahan. Para ulama berbeda pendapat akan kehalalannya. Namun, hasil yang diunggulkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Syarhul Ubab setelah penjelasan bahwa asal usul kopi di awal abad kesepuluh hijriyah memandang dari Qoidah ‘bagi perantara menjadi hukum tujuannya’ maka selama kopi ini dimasak untuk kebaikan maka mendapat kebaikannya begitu juga sebaliknya, maka pahamilah asalnya.”
Kopi biasanya dinikmati oleh berbagai kalangan, baik itu kalangan remaja ataupun orang tua. Mereka mengkonsumsi kopi dengan tujuan yang berbeda-beda, ada yang bertujuan sebagai teman disaat sendiri, teman untuk mencari inspirasi, obat untuk menahan ngantuk disaat menuntut ilmu atau bekerja, dan lain sebagainya. Maka, hal ini juga sesuai dengan apa yang dikatakan di dalam Tarikh Ibnu Thoyyib,
انت لحاوى العلم نعم المراد
لطالب الحكمة بين العباد
يقول بحرمتها بالعناد
يا قهوة تذهب هم الفتى
شراب اهل الله فيه الشفا
حرمها الله على جاهل
Kopi adalah peghilang kesusahan pemuda
Senikmat-nikmatnya bagi engkau yang sedang mencari ilmu
Kopi adalah minuman orang yang dekat pada Allah yang di dalamnya ada kesembuhan
Bagi para pencari hikmah diantara hamba
Kopi diharamkan bagi orang bodoh
Yang mengatakan keharamannya dengan keras kepala
القهـوة لا تُشـرب على عجـل، القهـوة أخت الـوقت تُحْتَسـى على مهـل، القهـوة صـوت المـذاق، صـوت الـرائحة، القهـوة تأمّـل وتغلغـل في النفـس وفي الذكـريات.
“Kopi itu jangan diminum dengan tergesa-gesa, kopi itu sahabat yang menemani hari, seruputlah secara perlahan-lahan, karena kopi adalah suara cita rasa, suara aroma, kopi itu suatu meditasi dan penetrasi ke dalam jiwa dan kenangan.”
Oleh sebab itu, ketika kopi sudah disajikan, maka minumlah secara perlahan-lahan. Hadirkan niat yang baik ketika hendak minum kopi dan berikanlah suasana yang tenang dalam meminum secangkir kopi agar keutamaan-keutamaan yang ada pada kopi dapat dirasakan oleh kita.
Referensi :
Al-Habib Abu Bakar Al-Attas bin Abdillah bin Alawi bin Zain Al-Habsyi, Kitab At-Tadzkir Al-Musthofa Li Aulad Al-Musthofa Wa Ghairihim Min Man Ijtabahu Allah Washtofa.
Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Attas. Kitab Tadzkir An-Naas.
As-Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan Jampes Kediri, Kitab Irsyadul Ikhwan Li Bayani Syurbi Al-Qohwah Wa Ad-Dukhon.