Moderat dan Mencerdaskan Masyarakat
Indeks

Sosialisasi 4 Pilar Tumbuhkan Semangat Nasionalisme Bangsa

SALURANSATU.COM – SUKABUMI – Agenda sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD tahun 1945, NKRI (sebagai bentuk negara), dan Bhineka Tunggal Ika (sebagai semboyan negara) terus digalakkan MPR RI melalui para anggotanya.

pilkada

Anggota MPR RI drh. Slamet mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan di daerah pemilihannya, Kota dan Kabupaten Sukabumi, Sabtu (16/4/2022). Pesertanya sendiri terdiri dari warga masyarakat petani tokoh tani, tokoh Agama,dan aparatur desa serta kecamatan Cicantayan,

Ia memaparkan dengan terus diadakannya sosialisasi diharapkan nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalisme sesuai semangat proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945 dapat terus terjaga.

“Harapannya kecintaan masyarakat pada negara ini tak pernah luntur. Dengan kecintaan yang tinggi saya yakin akan berdampak positif pada kemajuan bangsa,” ungkap drh. Slamet di Aula Kantor DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Jalan Pasar Baru No. 135 Kampung Cikiray Kidul Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

Yang pertama tentang Pancasila, ia berharap masyarakat paham betul bahwa Pancasila adalah dasar negara. Konsensus bersama yang dirumuskan para pendiri bangsa dan sudah final. “Pancasila terdiri dari lima sila. Ini sudah mengakomodir berbagai elemen bangsa. Jangan lagi diubah menjadi trisila apalagi ekasila. Inilah yang saya sosialisasikan,” Katanya.

Kedua tentang UUD 1945. Pasca reformasi mengalami amandemen. Salah satu hasilnya adalah pemilihan langsung presiden dan pembatasan masa jabatannya yang hanya dua periode. “Ini sudah jelas maksudnya adalah agar jangan ada lagi otoritarianisme,” sambungnya.

Ketiga tentang NKRI, “ini yang harus kita jaga bersama. Jangan sampai terpecah belah. Beda pendapat soal biasa, tapi jangan sampai menjadi sentimen negatif bagi persatuan Indonesia,” tukasnya.

Keempat tentang Bhinneka tunggal Ika. “Kita sebagai anak bangsa harus sadar bahwa negeri ini terdiri dari berbagai macam suku bangsa, bahasa dan juga budaya, serta tentu saja agama. Tapi sudah dari dulu kita bisa hidup berdampingan. Semangat itu yang harus terus dijaga,” ungkapnya. (*)