MENJAGA PERASAAN ORANG LAIN
Di Jepang, masyarakatnya terbiasa menghargai orang lain. Salah satu contohnya, ketika mereka diberitahu sesuatu atau dikasih sesuatu mereka menampakkan kesenangannya, walau mereka sudah tahu atau kurang suka.
Mereka juga terbiasa memuji-muji kebaikan orang lain dan itu diulang-ulang dalam setiap kesempatan, baik di depan orang tersebut maupun di belakang orang tersebut. Karakter ini merupakan bagian kecil dari budaya sopan santun masyarakat Jepang yang perlu dicontoh oleh kita. Terutama oleh generasi milenial yang terkesan sebagai generasi yang cuek dan kurang sopan.
Dari Jabir bin Abdullah menceritakan bahwa Rasulullah meminta lauk kepada istrinya, lalu mereka menjawab, “Kita tidak punya apa-apa selain cuka.” Beliau menyuruh diambilkan (cuka itu), lalu beliau makan dengan cuka tersebut sambil bersabda, “Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka” (HR Muslim).
Sebenarnya di jaman Rasul terdapat berbagai makanan yang enak seperti halnya sekarang ini seperti daging, roti, keju dan yang lainnya. Namun Rasulullah mengatakan bahwa sebaik-baik lauk pauk adalah cuka untuk menjaga perasaan istrinya.
Begitulah contoh sopan santun di dalam Islam yang diajarkan Rasulullah saw. Hargai dan peduli pada perasaan orang lain.