SALURANSATU.COM – Garut, Mahasiswa/i Fakuktas Tarbiyah Institut Agama Islam (IAI) Persis Bandung bersama Pesantren Persatuan Islam 81 Cibatu telah sukses melaksanakan Seminar Pendidikan bertajuk “Dikotomi Pendidikan Agama dan Umum dalam Kurikulum Merdeka: Membangun Pendidikan Holistik Untuk Generasi Emas Indonesia.” pada Sabtu (4/1/2025).
Acara yang berlangsung di Kampus Pesantren Persatuan Islam 81 Cibatu ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari santri, mahasiswa, guru, hingga pemerhati pendidikan. Seminar ini menjadi ruang diskusi penting dalam menjawab tantangan integrasi pendidikan agama dan umum dalam implementasi Kurikulum Merdeka khususnya di lingkungan Jamiyah Persatuan Islam
Keynote Speaker, Bapak Muhammad Haerudin, S.Ag., M.H., Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN, membuka acara dengan menyoroti pentingnya kolaborasi antara pendidikan formal dan nilai-nilai agama untuk mewujudkan visi jam’iyah menjadi miniatur ideal masyarakat islam. Menurut beliau penting bagi Perstuan Islam untuk mempertegas kembali mahaj ta’dib yang dimiliki untuk dapat menjawab setiap tantangan dan fenomena dunia pendidikan saat ini.
Dalam sesi narasumber, Dr. KH. T Romly Qomarudien, M.A., Mudirul ‘Am Pesantren Persis No.81 Cibatu, Anggota MUI Pusat dan Dewan Hisbah PP Persis, menegaskan bahwa pendidikan agama dan umum bukanlah dua entitas yang terpisah, melainkan saling melengkapi dalam menciptakan insan yang cerdas dan berakhlak mulia. Sebagaimana firman Allah dalam ayat ke 35 surat An-Nur, menurut beliau ilmu agama dan ilmu umum adalah bagian dari pancaran cahaya Allah pada saat ini wajib bagi seorang muslim untuk menguasi keduanya.
Sementara itu, Dr. H. Lalan Sahlani, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAI Persis Bandung, memberikan perspektif akademis mengenai implementasi Kurikulum Holistik di sekolah-sekolah berbasis pesantren maupun sekolah-sekolah umum.
Ikhwan Muttaqien, M.E.Sy., Wakil Ketua II STAIPI Jakarta, melengkapi sesi dengan pembahasan tentang relevansi pendidikan holistik dalam membangun generai emas indonesia 2045.
Robbi Rodliya selaku Sekretaris Pemuda Persis
menyatakan seminar ini juga diramaikan dengan hadirnya berbagai unsur dari jajaran pemerintah, asatidz dari berbagai pondok pesantren di kabupaten garut, serta akademisi yang turut memberikan tanggapan dalam sesi diskusi yang begitu menggugah.
Seminar ini diharapkan mampu menginspirasi berbagai institusi pendidikan dalam mengintegrasikan nilai-nilai agama dan pendidikan umum secara holistik, sejalan dengan arah kebijakan Kurikulum Merdeka yang dicanangkan pemerintah. (*)