Idul Adha akan segera tiba. Begitu juga liburan sekolah. Masa ketat lintas kota dan provinsi sudah merenggang. Tidak seketat aturan pertama saat pandemi Covid baru muncul.
Untuk itu masa liburan Idul Adha ini KPAI mengingatkan bahwa liburan Idul Adha akan menjadi ajang pulang kampung, sementara angka penderita Covid masih tinggi. Artinya anak-anak berada dalam risiko tinggi terpapar. Untuk itu orang tua perlu ekstra ketat menjaga anak-anaknya selama liburan.
Kemudian, kelompok kajian Covid 19 KPAI menemukan kasus anak-anak terpapar Covid karena tertular dari keluarga dan bahkan anak yang meninggal berdasarkan data gugus tugas nasional pertanggal 19 Juli sebanyak 62 anak, sebagian usia meninggal anak tersebut belum sempat merayakan ulang tahun pertamanya.
Namun di sisi lain, pembatasan sosial yang sudah masuk setengah tahun membawa ancaman, kejumudan, kebosanan. Sehingga sedikit atau banyak menganggu kestabilan emosi dan kejiwaan di keluarga.
Untuk itu dapat dipastikan liburan Idul Adha kali ini, tempat-tempat rekreasi akan penuh kenbali. Mereka yang belum pulang kampung sudah merencanakan perjalanan. Bahkan tiket tiket perjalanan atau wisata mungkin sudah banyak diborong.
Jalan tol, tempat hiburan, tempat rekreasi kemungkinan akan dipenuhi pengunjung kembali.
Untuk itu penting sekali pembatasan diberlakukan di semua sarana transportasi dan lokasi wisata dengan protokol kesehatan yang tetap diterapkan. Berbagai sosialisasi demi kenyamanan selama menggunakan fasilitas baiknya disampaikan sejak awal.
Penyedia layanan tempat rekreasi sebaiknya mensyaratkan pendaftar terlebih dahulu daftar dengan online atau menelepon. Dan menyampaikan syarat yang ketat, sehingga bisa dipatuhi.
Begitupun mereka yang akan sholat Idul Adha dan menikmati daging hewan kurban. Sangat butuh dijaga jarak aman selama menunaikan ibadah, agar tidak menjadi klaster baru penularan.
Jangan sampai masa liburan ini, menjadi ajang meningkatnya angka penyebaran dan korban. Untuk itu semua pihak harus merasa memiliki kewajiban menjaga. Melarang saja bukan jawaban, tapi menegakkan aturan secara manusiawi sejak awal perlu ditekankan.
Pemerintah seperti Kemenkes, Kepolisian, Kemenhub dan Kemenag serta Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota punya peran besar dalam mengantisipasi ini semua. Agar masyarakat terutama kelompok rentan seperti anak, lansia dan perempuan dapat terlindungi selama liburan. Sarana kesehatan dan tenaga kesehatan penting mengantisipasi pasien “korban liburan” kali ini. Ini semua agar semua pihak bersiap diri.
Tentu kita juga harus ingat, para petugas garda terdepan perlawanan Covid yang sudah banyak menjadi korban sakit hingga meninggal, tidak bisa menikmati waktu bersama keluarga. Mereka menjalankan panggilan mulia di tengah hari raya berkurban. Mereka berkurban jiwa raga dan nyawa untuk kita semua. Sehingga penting sekali kita semua mengapresiasi mereka di jelang hari berkurban. Dan mereka juga berhak tidak tertular.
Terakhir, sempat ramai adanya ajakan relawan vaksin. KPAI berharap agar para orangtua tidak mencobanya ke anak-anak, sebelum benar benar dipastikan aman.
Salam Senyum Anak Indonesia
Jasra Putra
Komisioner KPAI
Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak
Kadiv Wasmonev KPAI