SALURANSATU.COM – Hari Jumat 7 Oktober 2022, Ketua PDIP Kota Bandung Ahmad Nugraha tiba-tiba membuat pernyataan ke media yang menyudutkan PKS terkait Sosialisasi PIP di kantor PKS dan menyebut hal tersebut sebagai cara berpolitik tidak fair.
Seiring dengan pernyataan PDIP, Dwi Subawanto yang mengaku sebagai Ketua Fortusis (Forum Orang Tua Siswa) Jawa Barat pun menyesalkan hal tersebut. Bahkan beberapa hari terakhir tersebar undangan ke media untuk menghadiri Press Conference pada hari kamis 13 Oktober 2022 dengan tuduhan Politisasi Sekolah dan ASN oleh PKS.
Presiden GEMA Keadilan, Dr. Indra Kusumah merespons tuduhan Ketua PDIP Kota Bandung, “Kang Ahmad Nugraha perlu berkaca ke partainya sendiri. Bertebaran berita di media terkait para anggota dewan PDIP sosialisasi PIP dengan lokasi ada yang di kantor partai, di sekolah dan juga di kantor pemerintah seperti aula kecamatan. Itu legal dan bukan pelanggaran. Termasuk ketika Nico Siahaan, anggota DPR RI dapil Kota Bandung dan Cimahi sempat menjadi anggota komisi X dari PDIP pun melakukan sosialisasi PIP di sekolah-sekolah Kota Bandung. Tidak ada tuduhan itu cara berpolitik tidak fair.” jawab Indra.
Indra melanjutkan, “PIP sebagai program pemerintah pusat yang positif dan sangat membantu masyarakat kurang mampu sangat layak didukung dan disosialisasikan oleh semua pihak, termasuk partai politik dan semua partai di DPR melakukan sosialisasi. Tempat sosialisasi boleh di mana pun, baik di sekolah, kantor pemerintah, kantor partai, atau Gedung pertemuan lainnya. Tempat sosialisasi hari jumat kemarin awalnya akan di sekolah, namun aula yang biasa digunakan untuk pertemuan orang tua sedang direhab sehingga tempat sosialisasi dilakukan di kantor partai. Itu boleh-boleh saja.”
“PIP sendiri selain diajukan oleh Dinas juga boleh dari jalur Aspirasi Anggota Dewan sebagai bagian dari pemenuhan sumpah jabatan untuk memperjuangkan aspirasi daerah pemilihan. Itu yang dilakukan Bu Ledia Hanifah dari PKS dan anggota Komisi X dari semua partai. Alhamdulillah dari jalur aspirasi Bu Ledia, total pengusulan siswa penerima manfaat sudah lebih dari 250 ribu siswa se-Kota Bandung dan Kota Cimahi.” Jelas Indra.
Terkait tuduhan politisasi dari Fortusis, Indra justru mempertanyakan kemurnian sikap tersebut, “Apakah ini murni atau ditunggangi kepentingan politik alias politisasi? Dwi Subawanto yang mengaku Ketua Fortusis adalah nama yang sama dengan Caleg PDIP 2009, ia juga Ketua Relawan Rieke-Teten yang dulu melaporkan Kang Aher, Ia juga Ketua Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden). Bukan hanya itu, dari Broadcast yang beredar, Press Conference akan dilaksanakan di Kantor Pemuda Demokrat Kota Bandung. Masyarakat banyak yang tahu bahwa Pemuda Demokrat Indonesia yang sering disebut Pemuda Demokrat afiliasi politiknya ke PDIP. Ini kok semua bermuara ke PDIP ya. Jadi siapa yang melakukan politisasi?” tanya balik Indra.
“Saya warga Kota Bandung dan juga orang tua dari siswa yang bersekolah di Kota Bandung. Saya menyaksikan banyak orang tua siswa yang kurang mampu sangat terbantu dengan program PIP. Program tersebut layak didukung semua pihak, termasuk semua partai politik.” Pungkas Indra.
NB: screenshoot lampiran bukti di status IG