SALURANSATU.COM – Penghuni, Pemilik dan Pelaku Usaha di Tower A,B,C dan D Apartemen Centerpoint Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan menggelar pasar amal Bazaar kuliner. Kegiatan ini diselenggarakan pada Ahad (5/9/2021) di Apartemen Centerpoint, kota Bekasi.
Ketua pelaksana Bazaar Kuliner, Hj. Elit Nurlita menjelaskan bahwa kegiatan ini masih merupakan rangkaian acara memeriahkan HUT ke-76 Republik Indonesia. Dua pekan Sebelumnya diadakan lomba tumpeng.
“Jadi begini, ada beberapa jenis pasar. Ada pasar tradisional, pasar modern. Kenapa bazaar? Bazaar itu identik dengan amal. Karena saat pandemi orang sangat sulit cari uang dan cari makan murah,” kata Elit saat ditemui di sela-sela acara.
Adapun harga makanan yang dijual di Bazaar Kuliner kali ini berkisar dari 2000 rupiah dan yang paling mahal 5000 rupiah.
“Bazaar itu artinya murah. pasar murah, pasar amal. Jadi di sini condong amalnya dapat, rezeki dapat,” jelasnya.
“Kemarin sempet minta diadakan tumpengan, acara lomba. Dua Minggu berturut-turut. Ini masih berkaitan dengan HUT RI.
Kami akhirnya setiap dua minggu ini mengadakan kegiatan. Mulai bulan kemarin tumpengan. Sudah ada juara 1,2,3 dan harapan. Mereka yang tidak juara dapat hadiah hiburan,” ujarnya.
Ia berharap, event perdana memeriahkan HUT RI di Apartemen Centerpoint ini bisa membuat sesama happy, pelaku usaha mendapat untung, juga yang pasti sambil beramal.
“Kita senang-senang tapi tetap prokes,” ujarnya.
Untuk rencana kegiatan ke depan, Elit menyatakan ada kemungkinan, tetapi pihaknya tentu harus membangun komunikasi dan berkoordinasi terlebih dahulu dengan sesama pemilik, penghuni dan pelaku usaha di Apartemen Centerpoint.
Kegiatan bazar kuliner yang diikuti oleh 21 peserta ini berjalan dengan meriah dan terbilang sukses. Aneka macam makanan dan minuman yang disajikan sangat diminati warga penghuni apartemen. Acara ini juga mendapat apresiasi dari warga Surabaya yang kebetulan menyewa tempat disana sekaligus mencicipi makanan seluruh tenan peserta bazar yang ada dan menu yang paling pavorit adalah Sambel Jengkol Teri kreasi kelompok 7 ibu Rahmah. (Denis)