SALURANSATU.COM – Jakarta – Anggota komisi IV DPR RI asal Fraksi PKS drh. Slamet dalam rapat kerja dengan menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo mengomentari hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2020 terkait realisasi anggaran tahun 2021 yang baru mencapai 20 persen.
“Saya sampaikan dalam raker hari ini yang pertama dalam catatan saya terkait dengan realisasi anggaran tahun 2021 baru mencapai 20,93 persen. Padahal ini sudah bulan keenam, sehingga perlu menjadi perhatian kita semuanya,” ujarnya di gedung DPR RI Senayan, Jakarta Rabu (9/6/2021)
Komisi IV juga meminta adanya evaluasi program-program yang sudah diselenggarakan sejak awal tahun 2020 sampai dengan pertengahan tahun 2021 ini, termasuk juga hasil dari evaluasi pelaksanaan Food Estate agar segera disampaikan.
Sehingga harapannya nanti pada Pagu anggaran definitif, komisi IV bisa memberikan catatan-catatan apakah perlu dilanjutkan atau dicoret kemudian dialihkan ke program yang lebih prioritas. “Saya kira ini penting, kita tidak ingin kemudian uang rakyat ini menjadi program yang mubazir dan tidak berkelanjutan,” tegasnya.
drh. Slamet juga kembali mengulangi apa yang sudah ia sampaikan bahwa masih ada rencana program tahun 2022 yakni penguatan dan pengembangan dari Food Estate. Sementara, dalam kunjungan komisi IV di lapangan belum menunjukkan hal-hal yang belum layak untuk dikembangkan.
“Ketika kita kunjungan food estate di daerah Sumatera kita melihat pembukaan dari awal walaupun memang tidak semuanya, yang jadi leading sector-nya adalah Menteri Pertanian tetapi kalau kita melihat itu kemudian ditinggalkan oleh petani, mulai dari persiapan infrastruktur berapa yang terhitung kemudian juga dari Kementan, berapa uang rakyat yang akan termubazirkan. ini tentunya menjadi catatan kita. Mohon evaluasinya untuk kemudian kita akan menentukan bagaimana nanti pada Pagu indikatifnya itu,” katanya.
Selain itu, drh. Slamet juga ingin mengetahui soal penanganan kasus positif anthrax di daerah Tulungagung pada 4 Juni.
“Terakhir saya masuk ke isu aktual, kalau tidak salah di 4 Juni 2021 di Tulungagung yang ada kasus positif anthrax. Bagaimana penanganan atau hal ini dilakukan oleh Kementan dalam hal ini mohon dijelaskan.” tukasnya. (Denis)