SALURANSATU.COM – Kota Bekasi, Poros Tengah dalam instrumen politik biasa disebut juga sebagai kelompok yang berada di tengah antara kelompok kanan dan kelompok kiri, di mana kelompok kanan ini berbasis agama sedangkan kelompok kiri berbasis sosialis.
Pengamat politik lulusan Universitas Gajah Mada, Adi Susila memberikan penjelasan terkait definisi poros tengah dalam perspektif Pilkada kota Bekasi.
“Sekarang peta politik di kota Bekasi belum jelas siapa yang akan nyalon, sehingga keberadaan istilah poros tengah saya kira terlalu dini,” ujarnya kepada saluransatu.com, Rabu (17/3/2021)
Adi menjelaskan keberadaan poros tengah di era Amin Rais dahulu karena ada 2 kelompok yang bertarung lalu dia mengambil posisi di tengah sebagai poros alternatif. “Kalau sekarang, kan, nggak kelihatan jadi kita belum bisa melihat peluangnya karena juga memang belum jelas petanya,” jelasnya.
Jika dilihat peta kekuatan partai-partai yang duduk di kursi di DPRD kota Bekasi, kata Adi yang bisa mengusung sendiri saat ini adalah PKS dan PDI Perjuangan, selebihnya adalah gabungan partai-partai.
Gabungan partai selain PKS dan PDI Perjuangan ini yang nantinya bisa disebut sebagai poros tengah jika masing-masing mengusung calonnya sendiri.
Di atas kertas sudah ada 2 pasang calon sedangkan sisanya yang tengah bisa 1 atau 2 pasang lagi sesuai perolehan kursinya. “Mungkin antara 3 atau 4 pasang,” imbuhnya.
Menurut Adi peta politik di kota Bekasi saat ini mengikuti perkembangan di elite partai.
“Kalau di atas, kan tinggal PKS saja yang berada di luar pemerintahan, kalau Demokrat besok diambil kemudian dia gabung ke pemerintahan berarti hampir 90 persen berada di pemerintahan, saya nggak tahu apakah nanti akan turun ke kota Bekasi apa tidak,” pungkasnya. (Denis)