Moderat dan Mencerdaskan Masyarakat
Indeks
News  

KPAI: Fenomena Suami "Jajan" di Luar Dampak Tontonan Porno

SALURANSATU.COM – Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra menyatakan meningkatnya jumlah pengidap virus HIV/AIDS tidak terlepas dari fenomena sosial dampak sosial media dan tontonan pornografi kemudian dilanjutkan dengan suami yang ‘jajan’ di luar dan berakibat tertularnya anak hasil dari pasangan yang suka jajan.
“Ini menjadi salah satu PR terberat pemerintah terkait pengobatan dan rehabilitasi korban. Tentu ini butuh penanganan serius, misalnya bagaimana anak-anak korban atau dari korban penyakit HIV/AIDS ini tertangani dengan baik,” ujarnya kepada saluransatu.com Kamis (5/12/2019)
Jasra melanjutkan, tentu hal pertama anak itu bisa memperoleh pengobatan secara gratis bagi yang tidak mampu. Dan yang terpenting adalah disiplin meminum obat secara teratur.
Hulunya, bagaimana pemerintah mampu bersama-sama melakukan pencegahan, jangan sampai penularan HIV/AIDS ini menyasar anak-anak.
Dampak negatif akses internet juga turut menyumbang angka kenaikan pengidap HIV/Aids. Anak mengakses video adegan ‘melakukan hubungan suami istri’ dengan mudah dan ini sangat membahayakan bagi anak. Tidak jarang juga anak-anak muda kita pergi ke club malam kemudian berinteraksi dengan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, lalu tertular.
“Ada juga memang orangtua terinfeksi HIV/AIDS lalu ketika lahir anaknya tertular kepada anak. Yang terpenting di samping sosialisasi harus terus digencarkan, ODHA termasuk dengan anak ini harus diobati secara teratur, kemudian interaksinya harus terbangun dengan baik jangan sampai ada stigma misalkan tidak mau bersalaman dengan ODHA padahal kehidupan mereka normal saja seperti biasa, tapi karena dia distigma, sudah sakit kemudian ditambah lagi stigma sosial tentu sakitnya malah semakin berat dari dalam maupun luar,” lanjut Jasra.
Selain suami menularkan virus HIV tersebab melakukan hubungan di luar sahnya hubungan pernikahan, ada juga fenomena sosial yang belakangan ini merupakan dampak dari media sosial, pengaruh tontonan pornografi yang seharusnya juga dihindari oleh lak-laki.
Oleh karena itu perlu dilakukan penguatan fungsi keluarga atau ketahanan keluarga.
“Ketahanan keluarga ini adalah bagaimana keluarga bisa melakukan fungsi sosialnya, selanjutnya juga bisa menjalankan fungsi kehangatan keluarga. Dan ini harus dibangun oleh kedua belah pihak, tidak boleh sepihak, suami istri harus terbuka komunikasinya dengan baik, jangan diam diam lalu suami ‘jajan’ dan akhirnya membawa “jajanan penyakit” itu ke rumah atau ke istri dan tidak hanya sampai di situ saja ketika istri hamil akhirnya anak tertular,” tukasnya.
Alasan adanya ketidakpuasan seksual itu, kata Jasra bisa dikomunikasikan dengan pasangan.
“Berumahtangga itu harus saling menguatkan karena “jajan” secara agama dan sosial sangat dilarang serta dampak bahayanya sangat besar bagi pasangan,” pungkasnya. (denis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *