SALURANSATU.COM – Dialog Publik sebuah radio lokal di Bekasi bertajuk ‘Air Bersih atau Air Kotor’ yang di siarkan langsung di hotel Amarossa Grande menghadirkan wakil walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono, Asda III Pemkot Bekasi Nadih Arifin, Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Muhammad Nuh, Direktur Utama PDAM Tirta Patriot dan Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim, Rabu, (4/9/2019).
Direktur Utama PDAM Tirta Patriot kota Bekasi, Solihat menyatakan kelugan dari para konsumen pelanggan PDAM terjadi sejak tiga bulan terakhir yakni mulai dari bulan Juli, Agustus hingga September puncaknya musim kemarau.
Disisi lain, Solihat mengakui sumber air baku PDAM Tirta Patriot 70 persennya mengandalkan suplai air dari kali Bekasi.
“Ironisnya kita sendiri tahu bagaimana kondisi kali Bekasi saat ini yang terkena pencemaran limbah berbahaya. Oleh karenanya keadaan ini bisa dikatakan masuk dalam katagori darurat sumber air baku dan menjadi persolan inti yang dihadapi PDAM Tirta Patriot,” ujarnya kepada saluransatu.com saat dihubungi lewat telepon selulernya.
PDAM Tirta Patriot memang sedang mencari solusi permanen yaitu wacana untuk mengambil air baku dari kalimalang, namun permasalahannya adalah air dari kalimalang ini kubikasinya sangat terbatas terutama setelah sipon kali Bekasi karena untuk kepentingan wilayah DKI Jakarta.
PJT II nampaknya sudah mengizinkan dengan catatan lokasi yang boleh diambil adalah sebelum kali Bekasi ke arah timur bukan ke barat. Tirta Patriot sendiri rencana mau mengambil dekat dengan inteke PDAM Bhagasasi cabang kota, hanya saja perlu anggaran yang tidak sedikit untuk pembangunan pipanisasi dengan berdiameter 800 inch minimal dengan estimasi anggaran sekitar Rp12,5 miliyar yang sebelumnya pernah diajukan ke komisi 2 DPRD kota Bekasi.
Disinggung soal tujuan dari acara dialog publik tersebut Solihat mengatakan paling tidak semua saling mempunyai kepentingan, pelanggan bisa langsung berinteraksi dengan direktur utama, hadir juga wakil walikota sebagai pemilik serta disiarkan langsung secara live. Sedangkan bagi PDAM Tirta Patriot, kegiatan ini juga sekaligus ingin membuka kepada publik persoalan persoalan mendasar yang menjadi pertanyaan publik selama ini soal kualitas air baku tersebut.
“Solusi jangka pendek, sepanjang baku mutu air masih kita treatment kita akan mengubah pola penggunaan bahan kimia (chemical) kemudian juga melakukan airasi secara teknis, akan tetapi itu tidak menjadi solusi permanen,” pungkasnya. (nis)