SALURANSATU.COM – Para ulama dan habib di Kota Bekasi melakukan pertemuan kedua di Gedung Pesantren Al Muchtar, Jl. KH. Muhtar Tabrani No. 32, Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (2/6/2018).
Dengan tema “Perkuat dan Kokohkan Ukhuwah Umat untuk Menyongsong Kepemimpinan Baru Di Kota Bekasi dan Jawa Barat Tahun 2018 dan Kepemimpinan Nasional 2019″ melakukan penguatan koordinasi dan strategi agar kemenangan tercapai di Pilkada Kota dan Jawa Barat nanti.
Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Bekasi, Atifah Hasan dalam sambutannya menyatakan, di pertemuan kedua ini lebih fokus membicarakan strategi.
“Karena tinggal menghitung hari. Masing masing kita menghitung jumlah masa karena kita sudah berkomitmen dengan Piagam Al Azhar,” katanya.
Ketua Umum Organisasi Kemasyarakatan Perempuan Lintas Profesi, Aliansi Perempuan Indonesia mengaku Piagam Al Azhar ini menjadi booming setelah dideklarasikan.
“Di hari kedua bahkan para Ustadz, ulama mendapat surat ancaman bukan Kyai Ishom saja tetapi saya juga. Pengirimannya dari Serang jauh, lho. Berarti langkah kita menjadi ancaman besar bagi mereka. Mudah-mudahan ini menjadi spirit bagi kita,” katanya.
Oleh karena itu di pertemuan ini, kata Ustadzah Atifah, ada dua tujuan mengumpulkan para ulama dan habaib.
“Pertama, bagaimana strategi para ulama yang di belakangnya ada ribuan jamaahnya. Kalau bisa peta itu diperhitungkan kalau boleh ada angkanya. Sebab kita tidak bisa main gaplokan saja. Kurang mantap. Karena kaitannya sudah berkomitmen pasangan calon nomor dua, Nur Supriyanto dan Adhy Firdaus untuk Bekasi dan untuk Jawa Barat, Sudrajat dan Ahmad Syaikhu. Para ulama ada keraguan nggak? Jadi kita pasrahkan pada Allah tinggal aksi saja. Jadi aksi kita ini tidak ada artinya jika cuma menolong hanya dengan niat memilih pemimpin yang sholeh tapi tidak aksi kan nantinya tidak sesuai,” tegasnya.
Kedua, kata Ustadzah Atifah, perlu adanya pengawas dari para ustadz dan para ulama agar suara ini terkontrol.
“Oleh karena itu peta-peta ini saya minta karena suara ini akan mendorong dan mengangkat Nur Supriyanto-Adhy Firdaus dan begitu Jawa Barat, Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Baik itu para ulama yang terdiri dari piagam Al Azhar ini menjadi pengawas. Sebagai ketua Kyai Ishomudin harus mengatur strategi dan kontrol pemenangan ini,” pungkasnya. (L)