SALURANSATU.COM – Debat Terbuka Pilkada Kabupaten Bekasi tahun 2017 sudah digelar, Senin (6/2/17) kemarin di Kompas TV pada pukul 15.00 sampai dengan 16.30 WIB, dan diikuti seluruh pasangan calon.
Pasca debat, tanggapan beragam muncul dari berbagai kalangan masyarakat Kabupaten Bekasi. Dari mulai masyarakat biasa yang banyak mengeluh soal jam tayang debat hingga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi yang mengkritisi penampilan calon pimpinan daerahnya.
“Kemiskinan pangan’ ada istilah baru rupanya. Saya pengen tahu teori bukunya apa ya,” tulis Syamsul Falah di Akun twitternya, Senin Sore.
“Asyik juga nonton debat cabup/cawabup banyak istilah atau teori baru,” lanjutnya.
“Hebat juga calon itu bisa ngomong dengan lancar dan logis. Pede dan bisa duduk tegak,” tulis Syamsul tanpa menyebutkan calon mana yang dimaksud.
Khusus tentang “Kemiskinan Pangan”, ternyata setelah memperhatikan tayangan debat, istilah itu diucapkan oleh calon bupati nomor urut 2, Sa’duddin.
“Bahwa untuk mengukur kemiskinan, kita perlu memenuhi konsep kebutuhan dasar, ada kemiskinan pangan, dan lain-lain. Kita punya hati akal dan jasad. Sejauh mana kita memberikan ketiganya,” tanya Sa’duddin kepada pasangan nomor urut 5, Neneng Hasanah Yasin – Eka Supria Atmaja.