SALURANSATU.COM – Ada yang menarik di pembukaan Olimpiade Pecinta Quran yaitu Robodoj (Robot ODOJ). Robot yang dinamakan Rocky ini bisa berbicara dan mengaji ala manusia.
Ahadtimes mencoba bertemu dengan tim pembuat robot ini. Iwan Bastian sang pencetus ide Robodoj sekaligus ikon Olimpiade Alquran ini. Iwan memberitahu, ia tidak sendirian membuat robot ini. Ada empat orang lagi.
“Ada lima orang, Pak Karto programmer, Saya (Iwan Bastian) ide, Andri Mekanika, Aan dan Santi tim pendukung.”
Ia memaparkan alasan ide ini adalah mendengar manusia mengaji itu adalah hal yang biasa, bagaimana jika robot bisa mengaji. Dengan robot bisa mengaji maka pengunjung semakin tertarik untuk datang di Olimpiade Pecinta Quran
“Kalau denger suara manusia mengaji kan sudah biasa, maka kami buat terobosan robot bisa mengaji. Sebetulnya dari semua tim dipinta memberikan ide sebuah acara bisa menjadikan daya tarik pengunjung. Jadi kami buat Robot yang bisa mengaji.
Ia juga memberitahu sebenarnya robotnya itu ingin di otomatiskan saja saat membaca Al Quran namun ia dan timnya takut bahwa suara yang keluar tidak sesuai mahraj dan tajwid alquran, maka ia buat suara manusia yang menghasilkan suara robot.
“Sebenarnya robotnya ingin di otomatiskan, karena kami takut kalau Al Quran itu kami harus hati hati dalam mahraj dan tajiwidnya maka kami buat manusia yang berbicara dan menghasilkan suara robot.”
Iwan Bastian Pencetus Ide Robodoj ‘Rocky’ di Olimpiade Pecinta Quran (5/11)
Iwan Bastian Pencetus Ide Robodoj ‘Rocky’ di Olimpiade Pecinta Quran (5/11)
Iwan juga memaparkan bagaimana robot itu bisa berinteraksi, yaitu ketika pengunjung berinteraksi dengan robot, dan juga bagaimana ia membaca qur’an.
“Nah itu istilahnya bisa juga ada dua suara ada suara robot, dan suara manusia. Yang robot sistemnya otomatis. Jika ada interaksi dengan pengunjung, misalnya ada tanya jawab dia akan otomatis jawab dan harus baca maka dia baca. Tapi kalau istilahnya harus ngaji ada mahraj tajwid maka nanti suaranya manusia.”
Ia juga berpendapat bahwa sejujurnya Rocky ingin di otomatiskan saja namun ia juga buat manualnya.
“Sebenarnya robot itu bisa kita otomatiskan dan manualkan tergantung inginnya bagaimana. Misalnya pengunjung anak anak pengennya ada suara robot, sedangkan ulama ingin suaranya tidak boleh diubah maka kami buat suara manusia juga.”
Dalam membuat robot ini, Iwan dan tim kesulitan dalam menentukan presisi, dan keseimbangan robot.
“Kesulitan dalam membuat robot ini presisi, dan keseimbangan. Kalau robot titik tumpunya harus di pusat tengah. Kalau manusia di otak untuk menyeimbangkan. Kalau robot harus di pusat tengah. Robot ini dibuat dalam waktu sebulan sebelum OPQ.”
Rocky atau Robodoj berbentuk seperti manusia. Bila membaca Qur’an dia akan duduk.
Untuk lebih jelasnya Iwan mengajak masyarakat untuk hadir di tanggal 13 di GOR Patriot Chandrabaga.
“Nah Robodoj akan sempurna di tanggal 13 Nanti. Nantinya kami akan memperlihatkan bagaimana ia mengaji.” (Ilh)