Moderat dan Mencerdaskan Masyarakat
Indeks

Legislator Harap Revitalisasi Pasar Lama Mampu Hadirkan Produk Pariwisata

SALURANSATU.COM – Senin (26/9) Sayembara desain tampak muka (fasade) kawasan pasar lama proyek, kota tua yang baru saja diumumkan Dinas Tata Kota (Distako) Bekasi menarik pembicaraan di kalangan stakeholder, akademisi, pakar lingkungan, budayawan, bahkan legislatif. Jika nantinya kawasan tersebut akan dijadikan landmark-nya kota Bekasi tentunya akan menyangkut juga zonasi kawasan. Misalnya zonasi perdagangan sebagai kota tua yang kini padat dengan kawasan bisnis dan peninggalan budaya Bekasi menjadi penting untuk didalami ke mana arah dan alur nantinya bagi pemerintah kota Bekasi sebagai bahan pertimbangan menentukan kebijakan menjadikan kawasan tersebut karena memiliki nilai sejarah dan nilai ekonomis.
Legislator asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapil Bekasi Utara, Ahmad Ushtuchri, turut mengomentari hal ini. Ia menyatakan, di kota besar hal tersebut memang sepantasnya menjadi kebutuhan. Mengingat kawasan tersebut memiliki nilai historis yang harus dilestarikan.
“Saya kira hal ini sudah menjadi kebutuhan kota besar dan modern, ada peninggalan yang perlu dilestarikan, identitas lama di mana anak-anak muda generasi mendatang bisa mengunjungi lokasi- lokasi bersejarah bagi daerah yang mereka tempati, mulai dari peninggalan perjuangan, budaya, arsitektur lama, dan tentunya semangat berniaganya dan lain sebagainya,” ujarnya.
Ushtuchri juga berharap juri sayembara tersebut berasal dari lintas sektor artinya tidak hanya bicara pada tataran civil engineering atau bicara sudut pandang pulanologis saja tetapi juga harus melibatkan budayawan, pertimbangan agamawan, karena menurutnya kota tua pasar proyek Bekasi ini sangat lekat dengan ragam budaya misalnya kawasan pecinan, juga ada habaib yang menetap di sana, ulama- ulama pejuang yang tinggal, selain banyak juga pejuang yang kemudian bergabung kemudian menjadi TNI. Jadi, menurutnya semua aspek tersebut harus tergambar dan terwakili seperti yang terjadi di kota-kota lain di dunia.
Lebih lanjut ia mengatakan, pembangunan di kota Bekasi ini tidak hanya meliputi pembangunan materiil tapi juga nilai-nilai yang tidak terlihat yang justru menjadi bagian penting saat ini karena ada kaitannya dengan upaya membangun karakter dan sekaligus kekuatan mental generasi yang akan datang.
“Saya berharap sayembara ini menjadi titik awal penataan kota Bekasi menjadi lebih tertata. Di sisi lain juga mengedepankan peninggalan sejarah, budaya, perjuangan dan juga nilai-nilai relijius, serta tidak menutup kemungkinan kawasan tersebut juga pada akhirnya bisa kita jual sebagai produk pariwisata di kemudian hari.” tutupnya. (dns)
1-ahmad-ushtuchri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *